LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PANDAWA
LIMA
Alamat : Jalan Raya
Doplang KM 5
Pemeriksaan dan
Perbaikan Kopling Manual
Pada Isuzu Panther 2,5
Disusun Oleh :
Nama : HENDRI DUWI
ARDIANTO
NIS : 17182366
Bidang
Study Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Program
Study Keahlian : Teknik Otomotif
Kendaraan Ringan
Kompetensi
Keahlian : Teknik Otomotif Kendaraan
Ringan
MUHAMMADIYAH
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR MENENGAH
SMK
MUHAMMADIYAH RANDUBLATUNG
TAHUN
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi otomotif
menuntut adanya peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
terampil dan handal dalam mencapai keunggulan bersaing didunia otomotif yang
harus berkembang dengan diadakannya prakerin sehingga akan terdapat
keseimbangan antara teori yang diterima dari sekolah dengan praktik didunia
industri. Oleh karena itu dengan dilaksanakannya kegiatan prakerin tersebut
diharapkan siswa yang telah menjalankannya mampu memadukan ilmu pengetahuan
yang diperoleh dibangku sekolah dengan pengalaman dan pengetahuan yang
didapatkan didunia industry dengan demikian siswa tersebut dapat menyesuaikan
diri terhadap perkembangan dunia industry. tentu saja dalam kegiatannya
melibatkan pihak-pihak dunia yang dapat diterapkan dikemudian hari. Diharapkan
dengan adanya program prakerin dapat Menghasilkan lulusan yang berkualitas
professional dan siap kerja.
Laporan prakerin ini dibuat sebagai
bukti nyata penulis selama melaksanakan prakerin di bengkel PANDAWA LIMA selama
kurang lebih 2 bulan
1.2 Tujuan Prakerin
Praktek kerja industri tersebut
bertujuan agar siswa dapat mengerti, memahami dan mampu mengikuti proses yang
diterapkan dalam suatu perusahaan. Diharapkan siswa dapat mencoba dan
menerapkan apa yang didapatkan secara teori sehingga dapat lebih mudah untuk
beradaptasi dengan lingkungan kerja nyata yang akan dihadapi.
·
Bagi siswa :
a.
meningkatkan ketrampilan serta memperkuat kemandirian berfikir
b.
meningkatkan keahlian profesi, pengalaman, etos kerja disiplin dengan terlihat
langsung pada kegiatan kerja di DU / DI
c.
secara praktis kegiatan prakerin dapat dimanfaatkan para siswa untuk mencari
informasi tentang dunia otomotif
* Bagi sekolah :
a. Mendapatkan input (masukan) tentang
dunia kerja yang sesungguhnya
b. Hal-hal baru ditempat prakerin akan
memberikan bahan guru guna penyusunan materi kejuruan
c. Meningkatkan jalinan kerja sama
antara sekolah dengan DU / DI
d. Bahwa praktek kerja industry adalah
program wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya SMK dan
pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswa
·
Bagi industri
a.
Dengan kegiatan prakerin diharapkan dapat membantu perusahaan mendapatkan
tenaga kerja tambahan sekaligus melatih dan mendidik siswa untuk bekerja secara
profesional
1.3 Ruang Lingkup Kerja
Ø Tempat
pelaksanaan Prakerin
Perusahaan : BENGKEL PANDAWA LIMA
Lokasi : Jalan
Raya Doplang KM 5
Bidang : SERVICE
Ø Waktu
pelaksanaan Prakerin
Pelaksanaan
praktek kerja industri di bengkel PANDAWA LIMA berlangsung selama kurang lebih
tiga bulan dalam melaksanakan prakerin siswa mengikuti budaya dan peraturan di
tempat kerja seperti jam kerja perusahaan tersebut. Adapun jadwal aktivitas
prakerin per hari kerja tertera di bawah ini :
Hari
senin – sabtu : 08.00 – 12.00 WIB
Hari
Jum’at : 08.00 – 11.15 WIB
Ø Jenis
– jenis pekerjaan
1.
Service berkala
Perawatan berkala pada kendaraan roda 4
2.
Perbaikan umum diluar service berkala, memgganti kerusakan komponen misalnya (
Ganti Disc Clutch , Diphragma, Ganti oli, Tune Up, Overhoul, dll )
1.4
Sejarah Singkat Perusahaan
Perkembangan dalam
dunia otomotif zaman sekarang semakain pesat dan bengkel – bengkel mobil yang
tidak terlalu banyak maka sekitar tahun 2001 seseorang yang bernama DAMIN
mendirikan bengkel yang berlokasi di jalan JL. Raya Doplang KM. 5 Balongkal
karena beliau mempunyai keinginan untuk berusaha sendiri dan ingin meraih
kesuksesan. Bengkel tersebut diberi nama BENGKEL PANDAWA LIMA. Di bengkel tersebut menerima berbagai macam
pekerjaan service mulai dari service ringan dan service berat. Dengan pelayanan
dan service yang memuaskan bengkael tersebut semakin ramai di kunjungi banyak
pelanggan
Dan mempercayai mobilnya untuk di servis
beliau mempunyai tujuan setiap mobil harus dikerjakan dengan cepat, baik dan
memuaskan supaya pelanggan yang datang bisa puas dengan pelayanan tersebut.
1.5 Visi dan Misi Perusahaan
Ø Motto
Bengkel PANDAWA LIMA adalah “ Perusahaan terus menerus untuk menjadi lebih baik
“.
Ø Visi
Bengkel PANDAWA LIMA adalah “ Menjadi bengkel mobil terbaik dan terhandal “
Ø Misi
bengkel PANDAWA LIMA sebagai berikut :
1.
Memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan
2.
Mengutamakan kepuasan pelanggan
3.
Menciptakan lingkungan kerja terbaik
4.
Menciptakan pertumbuhan bisnis berkesinambungan
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Sistem Kopling Manual
Gambar 1 Kopling
Secara umum kopling adalah alat yang
digunakan untuk menyambung dua proses yang di dalam perangkat mobil adalah
proses penggerak dan proses pemindah daya atau dari putaran engine ( mesin ) ke
transmisi.
2.1.1
Fungsi kopling
1. untuk memutus dan menghubungkan
putaran dari fly wheel ke poros input transmisi
2.
untuk memperlembut perpindahan gigi ( 1, 2, 3, 4, 5, R )
3. untuk memungkinkan kendaraan tidak
berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling tidak pada posisi netral.
2.1.2 Syarat yang harus dipenuhi
oleh sebuah kopling adalah
1.
mampu menahan adanya kelebihan beban
2. mengurangi getaran dari proses penggerak
yang di akibatkan oleh gerakan dari elemen lain
3.
mampu menjamin penyambungan dan proses atau lebih
2.1.3 Komponen – Komponen Kopling
Gambar 2 Konstruksi
Kopling
1. Fly wheel atau roda gila
Gambar 3 Fly wheel atau roda gila
Roda
gila atau flywheel adalah merupakan sebuah piringan roda besi roda gila
berfungsi untuk meredam terjadiny perubahan kecepatan putaran mesin mobil.
Fungsi yang kedua dari roda gila atau
fly wheel pada mesin mobil adalah sebagai tempat untuk menaruh cover cloutch
atau pegas matahari kopling diantara cover clutch dan roda gila terdapat plat
kopling atau kampas kopling mobil.
Fundi roda gila yang ketiga adalah untuk
memberikan strat awal putaran mesin dengan memasang ring gear pada bagian sisi
luar lingkaran roda gila ring gear ini terhubung dengan pinion gear notor
stater ketika mesin mobil distater dan dikunci kontak.
2. Tutup Kopling ( Cluth Cover )
Gambar 4 Konstruksi
clutch cover
Cluth cover berfungsi sebagai tempat
utama pada system kopling manual yang dimana di dalamnya terdapat komponen –
komponen lainnya yang mendukung kerja kopling lebh sempurna selain itu cluth
cover menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan
fly wheel berotasi bersama saat pedal kopling tidak di injak.
3. Disc Clutch
Gambar 5 Disc clutch
Disc clutch berfungsi sebagai penerus
putaran dan bidang gesek antara fly wheel dengan preasure plat dan clutch
cover, disc plat bekerja sama dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran
dari fly wheel ke tranmisi.
4. Presure Plate
Gambar 6 Presure
Plate
Presure plate berfungsi sebagai bidang
gesek pada cluth cover untuk menghimpit disc cluth dengan fly wheel. Presure
plat diatur kerjanya oleh diafragma spring, preasure plat berotasi bersama
dengan clutch cover.
5. Diafragna spring
Gambar 7 Diafragna
spring
Diafragma spring berfungsi menekan dan
menarik pressure plate pada clutch cover, saat pedal kopling di injak gaya dari
pedal sampai pada diagfragma spring dengan serangkaian komponen pendukung
dan
diafragma spring menarik preasure plate supaya tidak menekan disc plate dan
putaran fly wheel dengan disc plate bebas, begitu sebaliknya saat pedal kopling
di lepas.
6. Release Bearing
Gambar
8 Release Bearing
Release bearing merupakan sebuah
bantalan berupa bearing atau klaher yang fungsinya untuk menekan plat pegas (
matahari ) atau diafragma spring pada tutup kopling (cover clutch)
7. Release fork
Gambar 9 Release
fork
Release fork
untuk menekan release bearing sehingga menyentuh diafragma spring
2.1.4 Cara kerja kopling
1. kopling Posisi terhubung
Gambar 10 Posisi terhubung
a.
Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan terhubung/
tertekan.
b.
Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan , putaran mesin
dapat diteruskan ke poros input transmisi.
2. Kopling posisi terlepas
Gambar 11
Kopling posisi terlepas
a. plat penekan diafragma mengungkit plat
penekan sehingga plat kopling bebas dari penekanan.
b. kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan
sehingga putaran mesin tidak dapat diteruskan ke poros input transmisi, hanya
sampai pada kanvas kopling.
1. Dengan Sistem Hidrolis
Sistem
ini untuk menggerakkan release fork digunakan sistem hidraulis, saat pedal
kopling di injak piston pada master silinder akan tertekan dan piston ini akan
menekan fluida sehingga fluida akan mengalir melalui fleksibel house dan pada
bagian bawah terdapat release silinder yang juga berisi sebuah piston, saat
aliran fluida sampai pada bagian ini maka piston pada release silinder akan
tertekan oleh fluida sehingga piston akan mendorong / menekan release fork.
Kelebihannya
:
·
Kehilangan tenaga akibat gesekan
lebih kecil, sehingga penekanan pedal kopling lebih ringan.
·
Pemindahan tenaga pedal kopling
lebih cepat sehingga kerja kopling lebih baik
·
Penempatan pedal kopling dan master
silinder mudah ditempatkan sesuai dengan keadaan.
Kekurangannya
:
·
Konstruksinya lebih rumit
·
Kerja kopling akan terganggu atau
tidak akan baik apabila terjadi kebocoran atau terdapat udara pada sistem
kopling.
2.
Mekanisme Penggerak Dengan Kabel
Pada tipe ini tenaga penginjakan pada pedal untuk
membebaskan kopling diteruskan ke release fork melalui kabel pembebas (release
cable). Kelebihan dari mekanisme penggerak kopling jenis mekanis adalah murah,
mudah perawatannya, kontruksinya sederhana dan lain sebagainya. Sementara itu
kekurangannya, kehilangan akibat gesekan relatif lebih besar dibandingkan
dengan yang hidraulis, apabila jarang digunakan dan sudah berumur lama sering
macet dan juga seret.
BAB III
Pemeriksaan dan Perbaikan Unit Kopling Isuzu Panther 2.5
3.1 Alat dan bahan
1.
Kunci
Kombinasi
2.
Shock
dan sambungan
3.
Obeng
(–) dan (+)
4.
Impact
5.
Wadah
Oli
6.
Vernier
Caliper atau jangka sorong
3.2 Langkah kerja
3.2.1 Melepas transmisi dan unit kopling
1.
Siapkan
wadah oli dibawah baut penguras oli di transmisi
2.
Sebelum
melepas baut penguras, lepas baut pengisian oli di transmisi terlebih dahulu
3.
Setelah
itu, lepas baut penguras transmisi dan biarkan oli terkuras serta pastikan
wadah oli tepat berada di bawah oli yang keluar agar tempat kerja selalu bersih
4.
Setelah
oli habis , kencangkan kembali baut penguras dan pengisian serta bersihkan oli
yang masih menetes menggunakan kain.
5.
Setelah
itu, lepas baut pada cross joint di propeller shaft secara berurutan dan tahan
propeller shaft agar ketika baut dilepas tidak jatuh.
6.
Setelah
baut terlepas semua , gunakan palu plastik untuk memukul Propeller shaft tetapi
dengan cara perlahan.
7.
Setelah
terlepas , siapkan wadah oli di bawah sambungan antara output transmisi dan
propeller shaft.
8.
Setelah
kira-kira oli berkurang, tutup output transimisi menggunakan kain agar
mengurangi oli yang berceceran
9.
Lepas
baut mur pangkon transmisi , tetapi sisakan 2 baut yang sudah dikendorkan
dengan posisi menyilang.
10.
Siapkan
dongkrak botol di bawah transmisi bagian belakang.
11.
Lepas
Kabel kopling dan switch mundur.
12.
Setelah
itu lepas semua baut yang mengaitkan transmisi dengan mesin.
13.
Lepas
baut pada pangkon transmisi dan keluarkan dari bawah mobil.
14.
Meminta
bantuan untuk selanjutnya menurunkan transmisi kurang lebih 3 orang.
15.
Tahan
transmisi ke atas dan tarik dongkrak botol.
16.
Setelah
itu lepas transmisi dengan cara menggoyangkan keatas dan kebawah atau kesamping
kanan dan kekiri.
17.
Setelah
lepas keluarkan transmisi dari bawah mobil dan pastikan sisa oli pada transmisi
tidak berceceran.
18.
Setelah
itu lepas baut clutch cover secara menyilang.
19.
Setelah
lepas , taruh clutch cover dan kanvas kopling jauh dari oli atau minyak pelumas
lainnya.
3.2.2 Pemeriksaan Kopling
3.2.2.1 Memeriksa plat kopling dari keausan atau kerusakan
1.
Menggunakan jangka
sorong ,ukurlah kedalaman paku keeling. kedalaman kepala paku keeling minimum
:0,3 mm (0,012 in)
2.
Bila sudah
melebihi batas minimum gantilah plat kopling.
3.2.2.2 Memeriksa Realis Bearing
1.
Putar bantalan
dengan tangan. Bila bantalan macet atau terasa berat atau
berbunyi , ganti realese
bearing
2.
CATATAN: bantalan
dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan atau pelumasan kembali.
3.
Bila perlu ganti
Realese Bearing
3.2.2.3 Periksa pegas diapragma dari keausan
1.
Menggunakan jangka
sorong, ukur kedalam dan lebar keausan pegas diapragma .
§
Limit: kedalaman
: 0,6 mm (0,024 in)
Lebar : 0,5mm
(0,197 in
2.
Bila sudah melewati limit, ganti
Diaphragma Spring
3.2.2.4 Pengukuran keausan kerataan plat penekan
Untuk
kerataan plat penekan dibutuhkan alat yaitu mistar baja dan fuller gauge.
1. masukkan
fuller gauge di sela-sela mistar baja dan plat penekan dengan batas keausan
maksimum adalah 0,5 mm.
2. Jika telah
melewati batas maksimum ratakan dengan mesin bubut atau mengganti suku
cadangnya sesuai manual book.
3.2.3 Pemasangan
1.
Sebelum
memasang clutch cover dan disk kopling, perhatikan posisi disk kopling dan
tidak boleh terbalik.
2.
Setelah
itu tepatkan tanda pada clutch cover dan fly wheel
3.
Pasang,
kencangkan baut dengan urutan menyilang tetapi jangan terlalu kencang untuk
selanjutnya melakukan center pada disk kopling
4.
Setelah
melakukan center dengan menggunakan spesial tools , periksa kembali bahwa disk
kopling berada di tengah-tengah dan kemudian kencangkan baut.
5.
Setelah
selesai, pasang transmisi , dan kencangkan baut yang mengikat transmisi dengan
mesin dengan cara menyilang.
6.
Setelah
itu pasang pangkon transmisi
7.
Lalu
pasang switch mundur dan kabel kopling.
8.
Pasang
propeller shaft dan kencangkan bautnya dengan cara menyilang
9.
Setelah
itu masukkan oli transmisi dari baut pengisian oli dan pastikan baut penguras
oli sudah dikencangkan.
10.
Setel
ketinggian gerak pedal kopling sesuain selera pemakai.
11.
Pekerjaan
sudah selesai.
No comments:
Post a Comment