BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PKL
Prakerin atau Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan untuk melatih dan memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang relevan terkait kompetensi keahlian masing-masing. Selain itu prakerin juga bertujuan memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),serta mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa masing-masing terkait jurusannya.
Kegiatan prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian banyakvisi dan misi SMK Negeri 1 Karanganyar dalam mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasuki dunia industry atau dunia usaha (DU/DI) nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut tentu tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka dari itu para siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah lulus sekolah. Kegiatan prakrin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan atau kejuruan yang terdapat pada masing-masing siswa.
B. RESPON DU/DI
Pihak DU/DI merasa terbantu dengan diadakannya praktik kerja lapangan, pihak DU/DI dapat menghemat waktu pekerjaan sehingga pekarjaan cepat selesai. Dan dapat pulang tepat waktu dari hari sebelum siswa berada di instansi, pihak DU/DI merasa senang dapat membagi ilmu serta pengalaman kerja kepada siswa.
C. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN
- Manfaat Prakerin Bagi Siswa
· Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
· Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan ( SMK ).
· Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha serta industri yang professional dan handal.
· Membentuk pola pikir siswa - siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja
· Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahan terkait,baik dunia usaha maupun dunia industri
· Mengenalkan saswa-siswi pada pekerjaan lapangan didunia industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
- Manfaat Prakerin Bagi Sekolah
- Meningkatkan citra sekolah
- Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
- Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
- Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi dunia kerja
- Menjalankan kewajiban undang-undang
- Manfaat Prakerin Bagi Perusahaan
Perusahaan sendiri mendapat manfaat yang cukup banyak, yaitu :
- Mendapatkan tenaga kerja sementara.
- Mendukung program pendidikan pemerintah
- Meningkatkan citra perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM
Bengkel Sumber Agung berdiri pada tahun 1987 oleh Bapak Habib Arizal, Bengkel Huda Raya berlokasi di Jl. Raya Gondang Kalang RT/RW : 03/01 Banyu Urip Sambung Macan Sragen. Pada awalnya bengkel ini hanya berlantaikan tanah, namun dengan berjalannya waktu sekarang bengkel ini telah maju.
B. SEJARAH SINGKAT BENGKEL SUMBER AGUNG
Bengkel Sumber Agung adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif seperti pelayanan service mobil mobil, penjualan suku cadang mobil mobil yang selalu memberikan pelayanan yang prima terhadap pelangganya, dilatar belakangi kebutuhan masyarakat di wilayah Gondang Kalang dan sekitarnya sangat membutuhkan keberadaan bengkel memperbaiki mobil yang digunakan masyarakat maka dengan sigap Bapak Habib Arizal menangkap kebutuhan masyarakat sehingga mendirikan bengkel Sumber Agung. Bengkel Sumber Agung berdiri pada tahun 1987 oleh Bapak Habib Arizal, Bengkel Sumber Agung berlokasi di Jl. Raya Gondang Kalang RT/RW : 03/01 Banyu Urip Sambung Macan Sragen
Dibengkel Sumber Agung menyediakan Spare Part yang lengkap, sparepart yang komplit dan tempat yang cukup luas serta sangat strategis yang berada di dekat utama yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat khususnya pemilik mobil yang selalu mempercayakan servis mobil maupun perbaikan yang lainnya di bengkel Sumber Agung.
C. STUKTUR ORGANISASI
D. PROSES BELAJAR
Kegiatan yang kami lakukan di bengkel Sumber Agung adalah
1. Bongkar pasang transmisi mobil matic
2. Peerseneling
3. Pengiriman
4. Nyekur klep dan service
E. HASIL BELAJAR
Setelah kami mengikuti dan menyelesaikan kegiatan praktek kerja lapangan diBengkel Sumber Agung. Kami mendapatkan banyak ilmu dan kami ditempatkan dibagian yang sesuai dengan keahlian saya yaitu bagian Teknik Kendaraan Ringan.
F. PEMBAHASAN
1. Pengertian Transmisi Otomatis
Pengertian transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi dengan gigi-gigi yang bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari besaranya tekanan gas pedal dan kecepatan kendaraan itu sendiri. Pengoperasiannya berbeda dengan transmisi manual yang memerlukan perpindahan gigi dengan memakai tuas pemindah gigi. Melalui transmisi otomatis, gigi-gigi bisa berpindah dengan sendirinya untuk menyesuaikan kondisi jalan dan jumlah muatan yang beragam.
Pengertian transmisi otomatis ini memang berbeda dengan transmisi manual pasalnya, transmisi otomatis dilengkapi dengan torque conventor atau pengubah puntiran yang difungsikan sebagai kopling otomatis. Pada transmisi otomatis, minyak transmisi memiliki fungsi ganda karena tak hanya melumasi dan mendinginkan tetapi juga memindahkan gigi dan fluida kopling secara otomatis. Sehingga minyak transmisi ini jumlahnya harus selalu mencukupi agar bisa melakukan fungsinya dengan baik. Penggantian minyak transmisi secara rutin merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebab jika jarak tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan menurun.
Dengan mengetahui pengertian transmisi otomatis, Anda kini sudah memahami apakah yang membedakan jenis transmisi ini dengan transmisi manual. Selain itu, Anda sudah memiliki gambaran singkat tentang bagaimana kinerja dari transmisi ini. Berikutnya, Anda akan mengetahui apa fungsi transmisi otomatis.
2. Fungsi Transmisi Otomatis
Secara umum fungsi transmisi otomatis tentu untuk memindahkan gigi-gigi transmisi ketika kendaraan sedang dijalankan secara otomatis dengan menyesuaikan pada beban mesin dan kecepatan kendaraan. Fungsi dari transmisi otomatis juga bisa dibedakan dari jenisnya. Transmisi otomatis dengan jenis full hydraulic berfungsi untuk mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up sepenuhnya secara hidraulis. Sedangkan, fungsi transmisi otomatis berjenis Powertrain Control Module (CPM) fungsinya adalah mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up secara elektronik. Selain memakai data yang berupa shift dan lock pattern pada PCM sebagai pengontrol, jenis transmisi otomatis yang satu ini juga memiliki fungsi sebagai diagnosa dan fail-safe. Meskipun fungsi transmisi otomatis dari kedua jenis transmisi tersebut tersebut mempunyai fungsi yang sama untuk menjalankan sistem secara otomatis, namun keduanya dibedakan dalam kinerjanya karena yang satu mengandalkan tenaga hidraulik sementara yang satunya mengandalkan elektronik. Selanjutnya, Anda akan mengetahui komponen transmisi otomatis.
Gambar 1 Transmisi Otomatis
2. Komponen Transmisi Otomatis
Berikut ini adalah komponen transmisi otomatis:
§ Torque conventer
Torque coventer merupakan komponen transmisi otomatis yang dipasang pada bagian input shaft transmisi dan dikencangkan dengan baut ke flywheel crankshaft. Komponen ini biasanya diisi dengan minyak transmisi otomatis (ATF) yang berguna untuk memperbesar momen mesin dan akan dilanjutkan ke bagian transmisi. Selain untuk memperbesar momen yang dihasilkan mesin, komponen transmisi otomatis yang satu ini juga berfungsi sebagai kopling otomatis untuk memindah atau memutus momen mesin ke transmisi. Torque conventer juga bekerja untuk memperlembut mesin, meredam getaran, dan menggerakkan pompa oli.
§ Planetary gear unit
Planetary gear unit merupakan komponen yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan momen mesin serta kecepatan kendaraan. Komponen transmisi otomatis yang satu ini pada dasarnya digunakan untuk menghasilkan tenaga dan menggerakkan kendaraan yang memiliki beban berat dengan tenaga yang ringan. Salah satu bagian penting yang ada pada planetary gear unit adalah brake yang fungsinya adalah bergerak untuk memperoleh perbandingan gigi yang dibutuhkan. Brake ini merupakan komponen transmisi otomatis yang dioperasikan dengan memakai tekanan hidraulik.
§ Hydraulic control unit
Hydraulic control unit merupakan komponen transmisi otomatis yang berfungsi untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis memakai tekanan yang dihasilkan dari pompa oli. Komponen ini memiliki oil pan yang berguna sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk meningkatkan tekanan hidraulik, serta berbagai macam katup dan pipa yang akan mengalirkan minyak transmisi ke bagian clutch, brake dan bagian-bagian lain pada komponen transmisi otomatis ini. Kebanyakan katup hydraulic control unit bisa ditemukan pada valve body assembly yang letaknya di bawah planetary gear.
§ Manual linkage
Meskipun transmisi otomatis melakukan perpindahan gigi secara otomatis, namun jenis transmisi ini tetap mempunyai dua buah linkage yang membuatnya masih mungkin dioperasikan secara manual oleh pengemudi yang terhubung dengan transmisi otomatis. Manual linkage merupakan komponen transmisi otomatis yang berupa selector lever dengan kabel, akselerator, dan kable throttle.
§ Automatic transmission fluida
Komponen utama lain dari sistem transmisi otomatis adalah automatic transmission fluida atau oli khusus yang dicampur dengan berbagai bahan tambahan untuk dipakai melumasi transmisi ini. Komponen transmisi otomatis ini populer dengan sebutan automatic transmission fluid atau ATF untuk membedakannya dengan jenis minyak yang lain. Transmisi otomatis harus mengunakkan ATF yang telah ditentukan karena jika menggunakan yang lain, hal ini bisa berakibat pada menurunnya kemampuan transmisi itu sendiri. Pemeriksaan level minyak juga harus selalu dilakukan untuk memastikan bahwa transmisi bisa bekerja dengan benar. Pemeriksaan pada komponen transmisi otomatis ini biasanya dilakukan saat mesin melakukan perputaran idle dan transmisi memiliki suhu kerja normal serta tuas transmisi berada pada posisi P.
Transmisi otomatis terbagi ke dalam beberapa jenis dan dibuat dengan cara yang berbeda-beda pula. Meski begitu, fungsi dasarnya tetap sama sehingga komponen transmisi otomatis pun sama. Masing-masing komponen yang ada pada transmisi ini harus bekerja dengan tepat dan dalam keadaan yang baik agar kinerja dari transmisi otomatis secara keseluruhan bisa berjalan dengan lancar.
Gambar 2 Komponen Transmisi Otomatis
3. Cara Kerja Transmisi Otomatis
Berikut ini merupakan cara kerja transmisi otomatis:
§ Cara kerja transmisi otomatis ini dimulai dari torque conventer yang berfungsi sebagai kopling mekanikal sehingga lewat komponen ini torsi ditransfer dengan mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling pertama di dalam torque conventer bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung memakai mesin. Yang kedua mengkopel langsung turbin dengan planetary gear dan yang terakhir berfungsi sebagai stator untuk mengembangkan sistem 2 baling-baling menjadi 3 baling-baling. Pada saat cara kerja transmisi otomatis berjalan, baling-baling yang terkopel ke mesin berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup. Kemudian tekanan oli dipakai untuk mendorong turbin. Sistem ini menghasilkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM mesin mengalami peningkatan.
§ Pada cara kerja transmisi otomatis planetary gear berfungsi sama seperti gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin pada roda sehingga mirip dengan tuas persneling yang dipakai untuk menjalankan mobil. Perbedaannya terletak pada desain fisik karena pada planetary gear tidak ditemukan adanya dua barisan roda gigi yang saling dihubungkan dengan rasio berbeda-beda. Namun, pada cara kerja transmisi otomatis ini planetary gear hanya memiliki sebuah roda gigi yang di sekelilingnya terdapat banyak roda gigi kecil dan bagian bernama ruman planetary yang terdapat gigi di bagian dalamnya. Sedangkan untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulik merupakan kinerja dari valve body.
4. Kerusakan transmisi otomatis 85% disebabkan kelalaian mengganti oli transmisi, 10% karena kesalahan pengoperasian dan 5% akibat umur pemakaiannya
Perlakuan yang salah terhadap transmisi juga bisa mengakibatkan masalah. Walau tidak fatal, kesalahan kecil ini menjadi awal dari kerusakan transmisi matic anda secara keseluruhan.
Perlakuan yang salah terhadap transmisi juga bisa mengakibatkan masalah. Walau tidak fatal, kesalahan kecil ini menjadi awal dari kerusakan transmisi matic anda secara keseluruhan.
1). Tidak memindahkan posisi tuas ke N saat berhenti lama
Kadang pengendara mobil matic terbuai dengan kemudahan yang diberikannya. Termasuk ketika berhenti lama di tengah kemacetan atau saat lampu merah. Kondisi ini membuat transmisi bekerja ekstra, karena harus bekerja disaat suplai udara segar terbatas. Sebaiknya, pindah posisi tuas ke N ketika anda sedang berhenti dengan waktu yang lebih dari 60 detik. Hal ini bertujuan agar pelumas di transmisi tidak meningkat drastis ketika menghadapi kondisi seperti itu.
2). Langsung tancap gas setelah memindah tuas ke D
Lantaran terburu-buru, kerap pengendara mobil matic langsung memindahkan posisi tuas ke D dan menginjak pedal gas seketika itu, padahal transmisi perlu waktu untuk melakukan proses "Engage" dengan memindahkan tekanan fluida ke arah torque conventer. Bila kebiasaan ini tidak dihentikan, maka katup solenoid di dalam transmisi lebih mudah rusak sehingga kerusakan rentan terjadi
3). Sering melakukan engin brake berlebihan
Untuk memperoleh engine brake, transmisi otomatis boleh digunakan pada posisi gigi yang lebih rendah. Namun sebaiknya lakukan perpindahan pada putaran mesin dibawah 3000 Rpm. Sebab, bila diatas angka itu, akibatnya terjadilah hard friction yang mengurangi umur pakai dari kopling gesek didalam transmisi matic
4). Mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi
Untuk memperoleh kemampuan berakselerasi optimal, putaran mesin pun perlu dijaga. Salah satunya dengan mempertahankakn posisi gigi yang tepat, agar mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi.
Tapi perilaku ini tidak cocok ketika kita menggunakan transmisi matic, karena transmisi ini menggunakan kampas kopling basah, membuat selip menjadi sangat mudah terjadi, apalagi bila pengemudi kerap memindahkan posisi tuas transmisi yang berefek pada longgarnya beraring pada mainshaft. Kejadian ini ditandai dengan gejala semakin lamanya perpindahan antara gigi yang ada. Hal ini hanya bisa terjadi ketika putaran mesin hampir pada Redline. saran saya jangan mengurangi gigi pada saat putaran tinggi
5). Perpindahan dari D ke R saat melaju
Pengoperasian tuas ketika pengendara hendak parkir, tentu memerlukan kecepatan tangan dalam memindahkan tuas. Tapi, jika dilakukan dengan kasar, maka transmisi otomatis dapat berakibat kerusakan internal maupun eksternal ditransmisi. Didalam, kerusakan yang terjadi pada planetrary gear dan one way clutch. Sementara komponen diluar transmisi yang bisa terpengaruh seperti cross joint pada as kopel, engine mounting dan as roda pada penggerak roda depan
6). Menahan transmisi di posisi gigi 1 secara terus menerus
Kadang kebutuhan engine brake dan performa akselerasi dijalan menurun atau menanjak yang curam memerlukan transmisi berada di posisi gigi 1. Tapi, sebaiknya kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja. Dalam kondisi normal, hal ini perlu dihindari. Sebab, beban kopling semakin berat, apalagi bila dilanjutkan dengan perpindahan ke posisi gigi yang lebih tinggi pada transmisi otomatis. Dimana masih menggunakan katup membuat performa komponen per dibalik aktuator piston tersebut bisa bermasalah akibat tekanan berlebih. Hal ini kemudian mengakibatkan perpindahan menjadi tidak nyaman atau menyentak. Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan penggantian komponen
5. Masalah yang biasanya terjadi pada pengguna mobil matic
Gambar 3 Lost Power (Ngedrop)
a) Dijalan kencang tiba-tiba Lost Power (Ngedrop)
b) Gigi seperti ngunci digigi paling atas, kalau masuk dari N ke D. Meski pedal gas diinjak untuk menjalankan mobil (harusnya matic, ketika sudah dimasukkan ke posisi D maju pelan
c) Tombol OD (Over Drive tidak jalan)
d) Sudah masuk gigi R, Mobil tidak mundur
e) Mobi bergetar ketika dipacu pada kecepatan tinggi
f) Bau terbakar diarea transmisi
g) Susah oper gigi
Pemeriksaan dan Penanganan pertama
Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
- Bersihkan Body Valve pada transmisi matic sekalian ganti oli maticnya. Ingat, ganti oli transmisi sesuai dengan spesifikasi dari pabrik =====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
- Kuras oli transmisi, dengan tujuan membersihkan kotoran-kotoran yang sudah mengendap dikomponen transmisi, selain itu juga membersihkan kotoran yang menyumbat lubang aliran oli matic. Kuras oli matic ini tidak dapat dilakukan di bengkel sembarangan, soalnya tidak semua bengkel memiliki alat kuras oli matic namanya (ATF Exchanger) ====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi bawa ke bengkel spesialis transmisi matic
Tipe Transmisi Otomatis
Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (Front Wheel Drive) dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle
Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (Front Wheel Drive) dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle
Gambar 4 Tipe Transmisi Otomatis
Gambar 5 Transmisi Penggerak roda depan
|
Gambar 6 Transmisi Penggerak roda belakang
|
Pada transmisi penggerak roda depan, differential (gardan)nya menjadi satu dengan transmisi. differential terletak didalam transmisi penggerak roda depan. Berbeda dengan transmisi penggerak roda belakang, yang differrentialnya terpisah dengan transmisi.
Bagian-bagian utama pada transmisi otomatis
pada transmisi otomatis secara garis besar dibedakan menjadi 3 bagian yaituPlanetary Geear Unit
- Torque Conventer
- Hydraulic Control Unit
1. Planetary Gear Unit
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, dipakai untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary gear unit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
Bagaimanakah hubungan antara kecepatan dan momen mesin?? berikut penjelasannya
Pada saat kendaraan berhenti dan akan berjalan, dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi, akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Bagaimanakah hubungan antara kecepatan dan momen mesin?? berikut penjelasannya
Pada saat kendaraan berhenti dan akan berjalan, dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi, akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Gambar 7 Planetary Gear Unit
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear dan planetary carrier.
Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi pinion berputar. Gigi-gigi pada planetary carrier berhubungan satu sama lainnya. Gigi pinion mempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrier dikombinasikan dalam unit planetary carrier. Penggantian input pada planetary carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.
2. Torque Conventer
Torque conventer dipasang pada input shaft dari transmisi otomatis. Pada bagian ini juga terdapat ring gear yang berfungsi sebagai gigi yang berhubungan dengan drive pinion motor starter untuk menghidupkan mesin.
Fungsi dari torque conventer adalah
- melipat gandakan momen yang dihasilkan oleh mesin menuju ke transmisi
- Menyerap getaran mesin
- Melembutkan putaran mesin
- Sebagai pompa oli ke hidaulic control system
torque conventer berisi minyak transmisi otomatis dan mengirimkan tenaga putar dari mesin menuju ke transmisi. Komponen utama dari torque conventer adalah pump impeller, turbine runner, dan stator .
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang dipakai pada hidraulic control unit, pada ssaat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan diderek dan roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft, intermedite shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan diderek pada jarak jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang dipakai pada hidraulic control unit, pada ssaat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan diderek dan roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft, intermedite shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan diderek pada jarak jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut
Gambar 8 Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik
- Pompa Oli
- Valve Body
- Primary regulator valve
- manual valve
- Shift Valve
- Solenoid valve