BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PKL
Prakerin atau Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan untuk
melatih dan memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia
Usaha yang relevan terkait kompetensi keahlian masing-masing. Selain itu
prakerin juga bertujuan memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa
mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat
seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis
dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan, meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),serta
mengasah dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa masing-masing
terkait jurusannya.
Kegiatan
prakerin merupakan salah satu bentuk kegiatan dari sekian banyakvisi dan misi
SMK Negeri 1 Karanganyar dalam mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasuki
dunia industry atau dunia usaha (DU/DI) nantinya. Dunia industri dan dunia
usaha tersebut tentu tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka dari itu para
siswa tidak hanya dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga pemahaman
tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah lulus sekolah. Kegiatan
prakrin dilaksanakan sesuai dengan kemampuan atau kejuruan yang terdapat pada masing-masing siswa.
B. RESPON DU/DI
Pihak
DU/DI merasa terbantu dengan diadakannya praktik kerja lapangan, pihak DU/DI
dapat menghemat waktu pekerjaan sehingga pekarjaan cepat selesai. Dan dapat
pulang tepat waktu dari hari sebelum siswa berada di instansi, pihak DU/DI
merasa senang dapat membagi ilmu serta pengalaman kerja kepada siswa.
C. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN
- Manfaat Prakerin Bagi Siswa
·
Menghasilkan
sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan,
pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
· Mengasah keterampilan yang di
berikan sekolah menengah kejuruan ( SMK ).
· Menambah keterampilan, pengetahuan,
gagasan – gagasan seputar dunia usaha serta industri yang professional dan
handal.
· Membentuk pola pikir siswa - siswi
agar terkonstruktif baik serta memberikan pengalaman dalam dunia Industri
maupun dunia kerja
· Menjalin kerja sama yang baik antara
sekolah dan perusahan terkait,baik dunia usaha maupun dunia industri
· Mengenalkan saswa-siswi pada pekerjaan
lapangan didunia industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke
lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
- Manfaat
Prakerin Bagi Sekolah
- Meningkatkan citra sekolah
- Meningkatkan hubungan sekolah
dengan masyarakat.
- Meningkatkan popularitas
sekolah di mata masyarakat.
- Memberikan kontribusi dan
tenaga kerja bagi dunia kerja
- Menjalankan kewajiban
undang-undang
-
Manfaat Prakerin Bagi Perusahaan
Perusahaan
sendiri mendapat manfaat yang cukup banyak, yaitu :
- Mendapatkan tenaga kerja
sementara.
- Mendukung program pendidikan
pemerintah
- Meningkatkan citra perusahaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM
Bengkel Sumber Agung
berdiri pada
tahun 1987 oleh Bapak Habib Arizal, Bengkel
Huda Raya berlokasi di Jl. Raya Gondang Kalang RT/RW : 03/01 Banyu
Urip Sambung Macan Sragen. Pada awalnya bengkel ini hanya berlantaikan tanah,
namun dengan berjalannya waktu sekarang bengkel ini telah maju.
B. SEJARAH SINGKAT BENGKEL
SUMBER AGUNG
Bengkel
Sumber Agung adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif seperti
pelayanan service mobil mobil, penjualan suku cadang mobil mobil yang selalu
memberikan pelayanan yang prima terhadap pelangganya, dilatar belakangi
kebutuhan masyarakat di wilayah Gondang Kalang dan sekitarnya sangat
membutuhkan keberadaan bengkel memperbaiki mobil yang digunakan masyarakat maka
dengan sigap Bapak Habib Arizal menangkap kebutuhan masyarakat sehingga
mendirikan bengkel Sumber Agung. Bengkel Sumber Agung berdiri pada tahun 1987 oleh Bapak Habib Arizal, Bengkel Sumber Agung berlokasi di Jl. Raya
Gondang Kalang RT/RW : 03/01 Banyu Urip Sambung Macan Sragen
Dibengkel Sumber Agung menyediakan Spare Part yang lengkap, sparepart yang komplit dan tempat yang
cukup luas serta sangat strategis yang berada di dekat utama yang
menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat khususnya pemilik mobil yang
selalu mempercayakan servis mobil maupun perbaikan yang lainnya di bengkel Sumber Agung.
C. STUKTUR ORGANISASI
D. PROSES BELAJAR
Kegiatan yang kami lakukan di bengkel Sumber Agung adalah
1. Bongkar pasang transmisi mobil matic
2. Peerseneling
3. Pengiriman
4. Nyekur klep dan service
E. HASIL BELAJAR
Setelah kami mengikuti dan menyelesaikan kegiatan praktek
kerja lapangan diBengkel Sumber Agung. Kami mendapatkan banyak ilmu dan kami
ditempatkan dibagian yang sesuai dengan keahlian saya yaitu bagian Teknik
Kendaraan Ringan.
F.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Transmisi Otomatis
Pengertian transmisi
otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi dengan gigi-gigi yang
bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis berdasarkan pada beban mesin
yang berasal dari besaranya tekanan gas pedal dan kecepatan kendaraan itu
sendiri. Pengoperasiannya berbeda dengan transmisi manual yang memerlukan
perpindahan gigi dengan memakai tuas pemindah gigi. Melalui transmisi otomatis,
gigi-gigi bisa berpindah dengan sendirinya untuk menyesuaikan kondisi jalan dan
jumlah muatan yang beragam.
Pengertian transmisi
otomatis ini memang berbeda dengan transmisi manual pasalnya, transmisi
otomatis dilengkapi dengan torque conventor atau pengubah puntiran yang
difungsikan sebagai kopling otomatis. Pada transmisi otomatis, minyak transmisi
memiliki fungsi ganda karena tak hanya melumasi dan mendinginkan tetapi juga
memindahkan gigi dan fluida kopling secara otomatis. Sehingga minyak transmisi
ini jumlahnya harus selalu mencukupi agar bisa melakukan fungsinya dengan baik.
Penggantian minyak transmisi secara rutin merupakan hal yang penting untuk
dilakukan sebab jika jarak tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan menurun.
Dengan mengetahui
pengertian transmisi otomatis, Anda kini sudah memahami apakah yang membedakan
jenis transmisi ini dengan transmisi manual. Selain itu, Anda sudah memiliki
gambaran singkat tentang bagaimana kinerja dari transmisi ini. Berikutnya, Anda
akan mengetahui apa fungsi transmisi otomatis.
2.
Fungsi Transmisi Otomatis
Secara umum fungsi
transmisi otomatis tentu untuk memindahkan gigi-gigi transmisi ketika kendaraan
sedang dijalankan secara otomatis dengan menyesuaikan pada beban mesin dan
kecepatan kendaraan. Fungsi dari transmisi otomatis juga bisa dibedakan dari
jenisnya. Transmisi otomatis dengan jenis full hydraulic berfungsi untuk
mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up sepenuhnya secara hidraulis.
Sedangkan, fungsi transmisi otomatis berjenis Powertrain Control Module (CPM)
fungsinya adalah mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up secara elektronik.
Selain memakai data yang berupa shift dan lock pattern pada PCM sebagai
pengontrol, jenis transmisi otomatis yang satu ini juga memiliki fungsi sebagai
diagnosa dan fail-safe. Meskipun fungsi transmisi otomatis dari kedua jenis
transmisi tersebut tersebut mempunyai fungsi yang sama untuk menjalankan sistem
secara otomatis, namun keduanya dibedakan dalam kinerjanya karena yang satu
mengandalkan tenaga hidraulik sementara yang satunya mengandalkan elektronik.
Selanjutnya, Anda akan mengetahui komponen transmisi otomatis.
Gambar 1 Transmisi Otomatis
2.
Komponen Transmisi Otomatis
Berikut ini adalah komponen transmisi
otomatis:
§
Torque conventer
Torque coventer merupakan komponen transmisi
otomatis yang dipasang pada bagian input shaft transmisi dan dikencangkan
dengan baut ke flywheel crankshaft. Komponen ini biasanya diisi dengan minyak
transmisi otomatis (ATF) yang berguna untuk memperbesar momen mesin dan akan
dilanjutkan ke bagian transmisi. Selain untuk memperbesar momen yang dihasilkan
mesin, komponen transmisi otomatis yang satu ini juga berfungsi sebagai kopling
otomatis untuk memindah atau memutus momen mesin ke transmisi. Torque conventer
juga bekerja untuk memperlembut mesin, meredam getaran, dan menggerakkan pompa
oli.
§
Planetary gear unit
Planetary gear unit merupakan komponen yang
digunakan untuk menaikkan dan menurunkan momen mesin serta kecepatan kendaraan.
Komponen transmisi otomatis yang satu ini pada dasarnya digunakan untuk
menghasilkan tenaga dan menggerakkan kendaraan yang memiliki beban berat dengan
tenaga yang ringan. Salah satu bagian penting yang ada pada planetary gear unit
adalah brake yang fungsinya adalah bergerak untuk memperoleh perbandingan gigi
yang dibutuhkan. Brake ini merupakan komponen transmisi otomatis yang dioperasikan
dengan memakai tekanan hidraulik.
§
Hydraulic control unit
Hydraulic control unit merupakan komponen
transmisi otomatis yang berfungsi untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling
pada transmisi otomatis memakai tekanan yang dihasilkan dari pompa oli.
Komponen ini memiliki oil pan yang berguna sebagai reservoir fluida,
pompa oli untuk meningkatkan tekanan hidraulik, serta berbagai macam katup dan
pipa yang akan mengalirkan minyak transmisi ke bagian clutch, brake dan
bagian-bagian lain pada komponen transmisi otomatis ini. Kebanyakan katup
hydraulic control unit bisa ditemukan pada valve body assembly yang letaknya di
bawah planetary gear.
§
Manual linkage
Meskipun transmisi otomatis melakukan
perpindahan gigi secara otomatis, namun jenis transmisi ini tetap mempunyai dua
buah linkage yang membuatnya masih mungkin dioperasikan secara manual oleh
pengemudi yang terhubung dengan transmisi otomatis. Manual linkage merupakan
komponen transmisi otomatis yang berupa selector lever dengan kabel,
akselerator, dan kable throttle.
§
Automatic transmission fluida
Komponen utama lain dari sistem transmisi
otomatis adalah automatic transmission fluida atau oli khusus yang dicampur
dengan berbagai bahan tambahan untuk dipakai melumasi transmisi ini. Komponen
transmisi otomatis ini populer dengan sebutan automatic transmission fluid atau
ATF untuk membedakannya dengan jenis minyak yang lain. Transmisi otomatis harus
mengunakkan ATF yang telah ditentukan karena jika menggunakan yang lain, hal
ini bisa berakibat pada menurunnya kemampuan transmisi itu sendiri. Pemeriksaan
level minyak juga harus selalu dilakukan untuk memastikan bahwa transmisi bisa
bekerja dengan benar. Pemeriksaan pada komponen transmisi otomatis ini biasanya
dilakukan saat mesin melakukan perputaran idle dan transmisi memiliki suhu
kerja normal serta tuas transmisi berada pada posisi P.
Transmisi otomatis terbagi ke dalam beberapa
jenis dan dibuat dengan cara yang berbeda-beda pula. Meski begitu, fungsi
dasarnya tetap sama sehingga komponen transmisi otomatis pun sama.
Masing-masing komponen yang ada pada transmisi ini harus bekerja dengan tepat
dan dalam keadaan yang baik agar kinerja dari transmisi otomatis secara
keseluruhan bisa berjalan dengan lancar.
Gambar 2 Komponen Transmisi
Otomatis
3.
Cara Kerja Transmisi Otomatis
Berikut ini merupakan cara kerja transmisi
otomatis:
§ Cara
kerja transmisi otomatis ini dimulai dari torque conventer yang berfungsi
sebagai kopling mekanikal sehingga lewat komponen ini torsi ditransfer dengan
mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling pertama di dalam torque conventer
bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung memakai mesin. Yang kedua mengkopel
langsung turbin dengan planetary gear dan yang terakhir berfungsi sebagai
stator untuk mengembangkan sistem 2 baling-baling menjadi 3 baling-baling. Pada
saat cara kerja transmisi otomatis berjalan, baling-baling yang terkopel ke
mesin berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup. Kemudian
tekanan oli dipakai untuk mendorong turbin. Sistem ini menghasilkan peningkatan
torsi pada turbin saat RPM mesin mengalami peningkatan.
§ Pada
cara kerja transmisi otomatis planetary gear berfungsi sama seperti gigi-gigi
rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin pada roda
sehingga mirip dengan tuas persneling yang dipakai untuk menjalankan mobil.
Perbedaannya terletak pada desain fisik karena pada planetary gear tidak
ditemukan adanya dua barisan roda gigi yang saling dihubungkan dengan rasio
berbeda-beda. Namun, pada cara kerja transmisi otomatis ini planetary gear
hanya memiliki sebuah roda gigi yang di sekelilingnya terdapat banyak roda gigi
kecil dan bagian bernama ruman planetary yang terdapat gigi di bagian dalamnya.
Sedangkan untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulik merupakan kinerja
dari valve body.
4. Kerusakan
transmisi otomatis 85% disebabkan kelalaian mengganti oli transmisi, 10% karena
kesalahan pengoperasian dan 5% akibat umur pemakaiannya
Perlakuan yang salah terhadap transmisi juga bisa mengakibatkan masalah. Walau tidak fatal, kesalahan kecil ini menjadi awal dari kerusakan transmisi matic anda secara keseluruhan.
Perlakuan yang salah terhadap transmisi juga bisa mengakibatkan masalah. Walau tidak fatal, kesalahan kecil ini menjadi awal dari kerusakan transmisi matic anda secara keseluruhan.
1).
Tidak memindahkan posisi tuas ke N saat
berhenti lama
Kadang pengendara mobil matic terbuai dengan
kemudahan yang diberikannya. Termasuk ketika berhenti lama di tengah kemacetan atau
saat lampu merah. Kondisi ini membuat transmisi bekerja ekstra, karena harus
bekerja disaat suplai udara segar terbatas. Sebaiknya, pindah posisi tuas ke N
ketika anda sedang berhenti dengan waktu yang lebih dari 60 detik. Hal ini
bertujuan agar pelumas di transmisi tidak meningkat drastis ketika menghadapi
kondisi seperti itu.
2).
Langsung tancap gas setelah memindah
tuas ke D
Lantaran terburu-buru, kerap pengendara mobil matic langsung
memindahkan posisi tuas ke D dan menginjak pedal gas seketika itu, padahal
transmisi perlu waktu untuk melakukan proses "Engage" dengan
memindahkan tekanan fluida ke arah torque conventer. Bila kebiasaan
ini tidak dihentikan, maka katup solenoid di dalam transmisi
lebih mudah rusak sehingga kerusakan rentan terjadi
3). Sering melakukan engin brake berlebihan
Untuk memperoleh engine brake, transmisi otomatis boleh digunakan
pada posisi gigi yang lebih rendah. Namun
sebaiknya lakukan perpindahan pada putaran mesin dibawah 3000
Rpm. Sebab, bila diatas angka itu, akibatnya terjadilah hard friction yang mengurangi
umur pakai dari kopling gesek didalam transmisi matic
4).
Mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi
Untuk memperoleh kemampuan berakselerasi optimal, putaran mesin
pun perlu dijaga. Salah satunya dengan mempertahankakn posisi gigi yang tepat,
agar mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi.
Tapi perilaku ini tidak cocok ketika kita menggunakan transmisi
matic, karena transmisi ini menggunakan kampas kopling basah, membuat selip
menjadi sangat mudah terjadi, apalagi bila pengemudi kerap memindahkan posisi
tuas transmisi yang berefek pada longgarnya beraring pada mainshaft.
Kejadian ini ditandai dengan gejala semakin lamanya perpindahan antara gigi
yang ada. Hal ini hanya bisa terjadi ketika putaran mesin hampir pada Redline.
saran saya jangan mengurangi gigi pada saat putaran tinggi
5). Perpindahan dari D ke R saat melaju
Pengoperasian tuas ketika pengendara hendak parkir, tentu
memerlukan kecepatan tangan dalam memindahkan tuas.
Tapi, jika dilakukan dengan kasar, maka transmisi otomatis dapat berakibat
kerusakan internal maupun eksternal ditransmisi. Didalam, kerusakan yang
terjadi pada
planetrary gear dan one way clutch. Sementara komponen diluar transmisi yang
bisa terpengaruh
seperti cross joint pada as kopel, engine mounting dan as roda pada penggerak roda
depan
6).
Menahan transmisi di posisi gigi 1 secara terus menerus
Kadang kebutuhan engine brake dan performa akselerasi dijalan
menurun atau menanjak yang curam memerlukan transmisi berada di posisi gigi 1.
Tapi, sebaiknya kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja. Dalam
kondisi normal, hal ini perlu dihindari. Sebab, beban kopling semakin berat,
apalagi bila dilanjutkan dengan perpindahan ke posisi gigi yang lebih tinggi
pada transmisi otomatis. Dimana masih menggunakan katup membuat performa
komponen per dibalik aktuator piston tersebut bisa bermasalah akibat tekanan
berlebih. Hal ini kemudian mengakibatkan perpindahan menjadi tidak nyaman atau
menyentak. Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan penggantian komponen
5. Masalah yang biasanya
terjadi pada pengguna mobil matic
Gambar
3 Lost Power (Ngedrop)
a)
Dijalan kencang tiba-tiba Lost Power
(Ngedrop)
b) Gigi
seperti ngunci digigi paling atas, kalau masuk dari N ke D. Meski pedal gas
diinjak untuk menjalankan mobil (harusnya matic, ketika sudah dimasukkan ke
posisi D maju pelan
c) Tombol
OD (Over Drive tidak jalan)
d) Sudah
masuk gigi R, Mobil tidak mundur
e) Mobi
bergetar ketika dipacu pada kecepatan tinggi
f) Bau
terbakar diarea transmisi
g) Susah
oper gigi
Pemeriksaan dan Penanganan
pertama
Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
- Bersihkan
Body Valve pada transmisi matic sekalian ganti oli maticnya. Ingat, ganti
oli transmisi sesuai dengan spesifikasi dari pabrik =====> Jika hasil
masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya
- Kuras
oli transmisi, dengan tujuan membersihkan kotoran-kotoran yang sudah
mengendap dikomponen transmisi, selain itu juga membersihkan kotoran yang
menyumbat lubang aliran oli matic. Kuras oli matic ini tidak dapat
dilakukan di bengkel sembarangan, soalnya tidak semua bengkel memiliki
alat kuras oli matic namanya (ATF Exchanger) ====> Jika hasil masih
sama saja atau masih ada problem ditransmisi bawa ke bengkel spesialis
transmisi matic
Tipe Transmisi Otomatis
Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (Front Wheel Drive) dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle
Transmisi yang dipakai pada kendaran mesin penggerak depan (Front Wheel Drive) dibuat lebih kecil dan efisien dibandingkan dengan transmisi yang dipakai pada mesin depan penggerak belakang, karena langsung dihubungkan dengan mesin tanpa melewati poros propeller atau transmisi jenis ini disebut sebagai transaxle
Gambar
4 Tipe Transmisi Otomatis
|
Gambar 5 Transmisi Penggerak roda depan
|
|
Gambar 6 Transmisi Penggerak roda belakang
|
Pada transmisi penggerak
roda depan, differential (gardan)nya menjadi satu dengan transmisi.
differential terletak didalam transmisi penggerak roda depan. Berbeda dengan
transmisi penggerak roda belakang, yang differrentialnya terpisah dengan
transmisi.
Bagian-bagian utama pada transmisi otomatis
pada
transmisi otomatis secara garis besar dibedakan menjadi 3 bagian yaitu
Planetary Geear Unit
Planetary Geear Unit
- Torque Conventer
- Hydraulic Control Unit
1. Planetary Gear Unit
Planetary
gear unit dipakai
untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan
kendaraan, dipakai untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju.
Pada dasarnya planetary gear unit dipakai mesin untuk
menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan
tenaga yang ringan.
Bagaimanakah hubungan antara kecepatan dan momen mesin?? berikut penjelasannya
Pada saat kendaraan berhenti dan akan berjalan, dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi, akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Bagaimanakah hubungan antara kecepatan dan momen mesin?? berikut penjelasannya
Pada saat kendaraan berhenti dan akan berjalan, dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi, akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Gambar
7 Planetary Gear Unit
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear dan planetary carrier.
Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi pinion berputar. Gigi-gigi pada planetary carrier berhubungan satu sama lainnya. Gigi pinion mempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrier dikombinasikan dalam unit planetary carrier. Penggantian input pada planetary carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.
2. Torque Conventer
Torque conventer dipasang pada input shaft dari transmisi otomatis. Pada bagian ini juga terdapat ring gear yang berfungsi sebagai gigi yang berhubungan dengan drive pinion motor starter untuk menghidupkan mesin.
Fungsi
dari torque conventer adalah
- melipat
gandakan momen yang dihasilkan oleh mesin menuju ke transmisi
- Menyerap
getaran mesin
- Melembutkan
putaran mesin
- Sebagai
pompa oli ke hidaulic control system
torque conventer berisi
minyak transmisi otomatis dan mengirimkan tenaga putar dari mesin menuju ke
transmisi. Komponen utama dari torque conventer adalah pump impeller, turbine
runner, dan stator .
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang dipakai pada hidraulic control unit, pada ssaat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan diderek dan roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft, intermedite shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan diderek pada jarak jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.
Bagian ini juga dihubungkan langsung dengan pompa oli yang selalu menghasilkan tekanan yang dipakai pada hidraulic control unit, pada ssaat mesin dihidupkan. Pada saat kendaraan diderek dan roda yang berhubungan dengan drive axle, output shaft, intermedite shaft serta bearing tidak terdapat pelumasan. Hal ini sangat berbahaya jika kendaraan diderek pada jarak jauh atau pada kecepatan yang cukup tinggi.
Komponen-komponen
utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut
Gambar
8 Komponen-komponen utama dari
unit kontrol hidrolik
- Pompa Oli
- Valve Body
- Primary regulator valve
- manual valve
- Shift Valve
- Solenoid valve
- Throttle valve
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan bertambahnya pengalaman dan
ilmu kami mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan di Bengkel Sumber Agung.
Kami belajar banyak tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Praktek kerja lapangan sangat berguna untuk mambantu
siswa karena siswa tidak hanya dapat belajar teori tetapi dapat melaksanakan
praktek kerja lapangan dibengkel.
B. SARAN
1. Tetap jaga nama baik pribadi, keluarga, dan
sekolahan.
2. Utamakan keselamatan kerja.
3. Gunakan waktu sebaik-baiknya.
4. Tetap semangat dan jangan putus asa.
No comments:
Post a Comment