A. Definisi Pengetahuan Produk
Pengetahuan
produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk, Pengetahuan
ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut atau fitur
produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Bila Pemasar/penjual
dapat memehami tentang pengetahuan produk yang baik dan benar maka ia akan
mudah melakukan konfirmasi kepada konsumen/pelanggan untuk memastikan pembelian
produk. Pengetahuan produk juga meliputi berbagai informasi yang diproses oleh
konsumen untuk memproleh suatu produk. Pengetahuan produk juga terdiri dari
atas pengetahuan tentang di mana membeli produk, dan kapan membeli produk.
Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan menentukan
di mana ia membeli produk tersebut dan kapan membelinya. Keputusan konsumen
mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahunnya.
Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan konfirmasi kepada
konsumen di mana konsumen dapat membeli produk tersebut.
Peter dan
Olson (1999) membagi tiga jenis pengetahuan produk, yaitu : Pengetahuan tentang
karakteristik atau atribut produk, Pengetahuan tentang manfaat produk, Pengetahuan
tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen atau pelanggan.
1. Pengetahuan
tentang karakteristik atau atribut produk
Seorang konsumen/pelanggan akan
melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut
produk tersebut. Bagi seorang konsumen/pelanggan bila membeli suatu mobil, maka
mobil yang dipilih harus memiliki atribut warna, model, tahun pembuatan, jumlah
cc, merek, manual atau otomatis, dan sebagainya.
2. Pengetahuan
tentang manfaat produk.
Jenis pengetahuan produk yang kedua
adalah tentang manfaat produk. Konsumen/pelanggan mengkonsumi sayuran dan
buah-buahan karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya.
Manfaat yang dirasakan konsumen/pelanggan setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
adalah memperlancar buang air besar. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan
tentang manfaat produk. Konsumen seringkali berpikir mengenai manfaat yang ia
rasakan jika mengkonsumsi atau membeli suatu produk, bukan mengenai atributnya.
Secara umum terdapat 2 (dua) jenis
manfaat yang dirasakan konsumen/pelanggan setelah mengkonsumsi produk:
a.
Manfaat Fungsional
Adalah manfaat yang dirasakan
konsumen secara fisiologis. Misalnya : minum teh Sosro akan menghilangkan rasa
haus, menggunakan printer laser mempercepat pencetakan dokumen, menggunakan
telepon seluler memudahkan konsumen berkomunikasi di mana saja dengan siapa
saja. Inilah beberapa contoh manfaat fungsional yang dirasakan oleh
konsumen/pelanggan.
b. Manfaat Psikososial
Adalah aspek psikologis (perasaan,
emosi, dan mood) dan aspek sosial (persepsi konsumen/pelanggan terhadap
bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya) yang dirasakan konsumen
setelah mengkonsumsi suatu produk. Seseorang konsumen selalu menggunakan parfum
karena membuat lebih percaya diri. Seseorang akan memilih sedan BMW seri 7
sebagai kendaraan sehari-harinya, karena orang-orang sekelilingnya akan menilai
bahwa BMW adalah symbol kesuksesan karier seseorang.
3. Pengetahuan tentang kepuasan yang
diberikan produk bagi konsumen atau pelanggan.
Untuk mengetahui suatu kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen adalah jika suatu produk akan memberikan kepuasan kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan kepuasan yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.
Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak berfungsi dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri konsumen. Produsen/pemasar tidak menginginkan konsumen menghadapi hal tersebut karena itu produsen/pemasar sangat berkepentingan untuk memberitahu konsumen bagaimana cara menggunakan produknya dengan benar. Sebagai contoh : Produsen alat-alat elektronik seperti radio, VCD player, televise selalu menyertakan buku petunjuk penggunaan alat kepada setiap produk yang dijualnya. Tujuannya adalah agar konsumen bias menggunakan produk tersebut dengan benar, sehingga dapat memberikan kepuasan yang oktimal kepada konsumen.
Untuk mengetahui suatu kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen adalah jika suatu produk akan memberikan kepuasan kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan kepuasan yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.
Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak berfungsi dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri konsumen. Produsen/pemasar tidak menginginkan konsumen menghadapi hal tersebut karena itu produsen/pemasar sangat berkepentingan untuk memberitahu konsumen bagaimana cara menggunakan produknya dengan benar. Sebagai contoh : Produsen alat-alat elektronik seperti radio, VCD player, televise selalu menyertakan buku petunjuk penggunaan alat kepada setiap produk yang dijualnya. Tujuannya adalah agar konsumen bias menggunakan produk tersebut dengan benar, sehingga dapat memberikan kepuasan yang oktimal kepada konsumen.
Secara umum dalam pengetahuan produk
terdapat penjelasan tentang atribut produk yaitu:
“unsur-unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan.Sedangkan menurut Teguh Budiarto “Atribut-atribut produk adalah
sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk sehingga mampu lebih memuaskan
konsumen”( Fandy
Tjiptono). Atribut dapat
dipandang secara obyektif (fisik produk) maupun secara subyektif (pandangan
konsumen). Berikut ini merupakan berbagai elemen atribut produk diantaranya
adalah:
1. Merk
Merek adalah sesuatu yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk
penjual dapat dalam bentuk nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau
kombinasi hal-hal tersebut. Dalam melakukan pembelian konsumen tidak hanya
memperhatikan macam dari produk. Tapi juga pembeli memperhatikan merek dari
produk tersebut , merek lebih dari sekedar simbol, merek dapat memiliki 6
tingkatan perhatian sebagai berikut:
a) Atribut
b) Manfaat
c) Nilai
d) Budaya
e) Kepribadian
f) Pemakai
Merk yang baik adalah merek yang mempunyai karakteristik-karakteristik
tertentu, adapun karakteristik merek yang baik adalah :
a) Mengingatkan
suatu tentang karakteristik produk dan kegunaannya
b) Mudah dieja,
dibaca dan diingat
c) Bisa
diadaptasi oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkan dilini produk
d) Bisa didaftarkan dan dilindungi hak
paten
Produsen membuat suatu merek untuk produknya karena ada tujuan-tujuan tertentu yang dapat diambil manfaatnya oleh penjual (produsen) maupun pembeli (konsumen), ada banyak manfaat dari pencantuman merek pada suatu produk. Manfaat dari pencantuman merek adalah:
a) Merk
memberikan identitas
Produk kita
akan mudah dikenali dan dicari oleh pembeli karena merek. Ini adalah fungsi
dasar merk yaitu sebagai pemberi identitas bagi produk kita.
Membedakan dengan pesaing.
Membedakan dengan pesaing.
b) Manfaat
dasar merk yang kedua adalah membedakan produk kita dengan produk pesaing. Apa
gunanya kita membuat produk yang bagus jika ternyata pelanggan tidak mampu
membedakan produk kita dengan produk pesaing yang kualitasnya ada di bawah
produk kita.
c) Meningkatkan
penjualan.
Bila merek
kita dipersepsikan dengan baik oleh konsumen, maka tidak perlu diragukan lagi
mereka akan bercerita kepada siapa saja yang ditemuinya tentang produk kita.
Itu berarti naiknya angka penjualan bisnis kita.
d) Membangun loyalitas
Pelanggan
yang puas akan produk yang kita jual, mereka akan dengan sendirinya memasukkan
merek kita tidak hanya di kepala pelanggan tapi juga di hati mereka. Bagi
mereka, merek kitalah yang terbaik. Mereka merasa mendapatkan banyak manfaat
dari membeli produk kita. Tidak hanya manfaat fungsional, namun juga manfaat
emosional. Mereka akan selalu melakukan pembelian ulang tanpa pernah silau oleh
harga murah ataupun promosi dan janji-janji dari pihak pesaing.
e) Membuat
pelanggan tidak sensitif harga.
Sama ketika
kita telah jatuh cinta pada seseorang, keluar biaya berapa pun tidak menjadi
masalah yang besar asalkan dapat bersama dengan orang yang kita cintai. Begitu
pula dengan merek, jika para pelanggan telah jatuh cinta dengan merek kita,
mereka tidak akan peduli berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh produk kita. Ini berarti ada margin keuntungan yang lebih besar bagi
produk kita.
f) Komunikasi
pemasaran jadi lancer.
Hampir semua
pakar pemasaran sepakat bahwa iklan yang terbaik adalah kata-kata yang keluar
dari mulut pelanggan yang puas. Secara tidak langsung, pelanggan yang puas
terhadap merek kita akan membantu mempromosikan produk dan citra merek kita.
Kita tidak perlu susah-susah mengeluarkan dana, waktu dan tenaga lagi untuk
memperkenalkan merek kita kepada calon pelanggan baru.
g) Terbuka
peluang untuk waralaba
Merek adalah
intangible asset (aset tak berwujud) bagi perusahaan. Dalam jangka panjang,
ketika merek kita telah mengakar kuat dibenak para konsumen, kita akan dapat
mewaralabakan merek kita dengan nilai yang tinggi.
h) Magnet bagi
para stakeholder.
Merek yang
telah dikenal baik, tidak hanya akan menjadi daya tarik bagi para calon
konsumen, namun juga akan menjadi magnet bagi para stakeholder terbaik. Mereka
tidak akan kesulitan untuk mencari pemasok, karyawan, bahkan juga para
investor. Hali ini berarti merek yang baik akan meningkatkan daya tawar kita di
hadapan para stakeholder itu.
2. Kualitas
Produk
Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan
produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.
Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya, termasuk di
dalamnya daya tahan, ketergantungan dengan produk lain, esklusifitas,
kenyamanan wujud (warna, bentuk pembungkus dsb) dan harga yang ditentukan oleh
biaya produk. Jadi bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya
dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik.
3. Sifat Produk
Sifat barang
merupakan karakter yang melekat pada barang itu sendiri secara fisik dapat
dilihat.Sifat produk disebut juga dengan istilah ciri produk yang dalam bahasa
inggris disebut produk feature. Suatu produk dapat ditawarka dalam berbagai
sifat, sebuah model “Polos” produk berupa tambahan apapun merupakan titik awal.
Perusahaan dapat menciptakan model dari tingkat lebih tinggi dengan menambahkan
beberapa sifat.
Sifat produk adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Menjadi produsen yang pertama yang memperkenalkan sifat baru yang dibutuhkan dan nilai tinggi oleh pelanggan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing. Produsen tidak perlu menawarkan produk yang nilainya rendah bagi pelanggan dalam hubungan dengan biaya sebaliknya. Sebaliknya sifat-sifat produk yang sifatnya tinggi bagi pelanggan dalam hubungan dengan biaya perlu untuk ditambahkan.
Sifat produk adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Menjadi produsen yang pertama yang memperkenalkan sifat baru yang dibutuhkan dan nilai tinggi oleh pelanggan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing. Produsen tidak perlu menawarkan produk yang nilainya rendah bagi pelanggan dalam hubungan dengan biaya sebaliknya. Sebaliknya sifat-sifat produk yang sifatnya tinggi bagi pelanggan dalam hubungan dengan biaya perlu untuk ditambahkan.
4. Kemasan
Kemasan berasal dari kata kemas yang berarti teratur (terbungkus) rapi;
bersih; rapi; beres; selesai. Pengertian kemasan lainnya merupakan hasil
mengemas atau bungkus pelindung dagangan (niaga). Sedangkan pengertian bungkus
dapat diartikan sebagai kata bantu bilangan untuk benda yang dibalut dengan
kertas (botol, plastik, dan sebagainya); pengertian lainnya barang apa yang
dipakai untuk membalut. Dengan demikian dalam tulisan ini pengertian kemasan
adalah sesuatu (material) dapat berupa botol, kertas, maupun plastik yang
digunakan untuk membungkus makanan. Kesadaran akan pentingnya kemasan yang
menarik dan baik semakin meningkat. Karena pentingnya fungsi kemasan dalam
pemasaran dan merupakan atribut yang dilihat konsumen paling awal. Tidak jarang
konsumen bersedia membayar lebih untuk memudahan penampilan, kehandalan dan
prestise dari kemasan yang lebih baik. Faktor lainnya adalah makin meluasnya
penjualan dengan sistem swalayan (self service), makin meningkatnya standar
kesehatan dan sanitasi yang dituntut masyarakat. Dalam pemasaran suatu produk,
pemberian wadah atau kemasan dapat memainkan peran kecil, misalnya paku, sekrup
atau peran yang penting, misalnya pada kosmetika. Masalah kemasan dirumuskan
sebagai segala kegiatan merancang dan memperbaiki kaidah atau bungkus suatu
produk.
Kemasan juga didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus atau kemasan suatu produk. Ada tiga alasan mengapa kemasan diperlukan
Kemasan memenuhi sasaran, Keamanan (safety) dan kemanfaatan (utilitarian)
Kemasan bisa melaksanakan program pemasaran perusahaan
Manajemen bisa mengawasi produknya sedemikian rupa untuk meningkatkan perolehan laba. Dengan adanya keamanan dan kemanfaatan kemasan, produk akan terlidungi selama dalam perjalananya dari produsen kekonsumen, bahkan terahir dipakai oleh konsumen selain itu dengan adanya kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan juga perlu ditawarkan dengan bentuk dan ciri yang demikian menariknya sehingga konsumen bersedia membayar lebih mahal hanya untuk memperoleh kemasan yang lebih baik.
Kemasan juga didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus atau kemasan suatu produk. Ada tiga alasan mengapa kemasan diperlukan
Kemasan memenuhi sasaran, Keamanan (safety) dan kemanfaatan (utilitarian)
Kemasan bisa melaksanakan program pemasaran perusahaan
Manajemen bisa mengawasi produknya sedemikian rupa untuk meningkatkan perolehan laba. Dengan adanya keamanan dan kemanfaatan kemasan, produk akan terlidungi selama dalam perjalananya dari produsen kekonsumen, bahkan terahir dipakai oleh konsumen selain itu dengan adanya kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan juga perlu ditawarkan dengan bentuk dan ciri yang demikian menariknya sehingga konsumen bersedia membayar lebih mahal hanya untuk memperoleh kemasan yang lebih baik.
5. Label
Label adalah
setiap keterangan mengenai barang yang dapat berupa gambar, tulisan atau
kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan
pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang disertakan pada produk, dimasukkan kedalam, ditempelkan pada,
atau merupakan bagian kemasan. Kegunaan Label adalah memberikan infomasi yang
benar,jelas danlengkap baik mengenai kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal
lain yang diperlukan mengenai barang yang diperdagangkan. Label Bagi Konsumen
adalah Konsumen akan memperoleh informasi yang benar, jelas dan baik
mengenai kuantitas, isi, kualitas mengenai barang / jasa beredar dan dapat
menentukan pilihan sebelum membeli atau mengkonsumsi barang dan jasa. Bagaimana
Kewajiban Pelaku Usaha mencantumkan Label? Pelaku Usaha yang memproduksi
atau memperdagangkan dan atau memasukkan barang di atau ke pasar dalam negeri
wajib mencantumkan label dalam dan atau luar kemasan. Pencantuman label di
kemasan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas, tidak mudah
luntur atau rusak, letaknya mudah untuk dilihat dan dibaca. Isi Label terdiri
atas: