Monday, 28 January 2019

LAPORAN PRODUK


A.    Definisi Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk, Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Bila Pemasar/penjual dapat memehami tentang pengetahuan produk yang baik dan benar maka ia akan mudah melakukan konfirmasi kepada konsumen/pelanggan untuk memastikan pembelian produk. Pengetahuan produk juga meliputi berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk memproleh suatu produk. Pengetahuan produk juga terdiri dari atas pengetahuan tentang di mana membeli produk, dan kapan membeli produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan menentukan di mana ia membeli produk tersebut dan kapan membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahunnya. Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan konfirmasi kepada konsumen di mana konsumen dapat membeli produk tersebut.
Peter dan Olson (1999) membagi tiga jenis pengetahuan produk, yaitu : Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk, Pengetahuan tentang manfaat produk, Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen atau pelanggan.
1.      Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk
Seorang konsumen/pelanggan akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut produk tersebut. Bagi seorang konsumen/pelanggan bila membeli suatu mobil, maka mobil yang dipilih harus memiliki atribut warna, model, tahun pembuatan, jumlah cc, merek, manual atau otomatis, dan sebagainya.

2.      Pengetahuan tentang manfaat produk.
Jenis pengetahuan produk yang kedua adalah tentang manfaat produk. Konsumen/pelanggan mengkonsumi sayuran dan buah-buahan karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang dirasakan konsumen/pelanggan setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah memperlancar buang air besar. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat produk. Konsumen seringkali berpikir mengenai manfaat yang ia rasakan jika mengkonsumsi atau membeli suatu produk, bukan mengenai atributnya.
Secara umum terdapat 2 (dua) jenis manfaat yang dirasakan konsumen/pelanggan setelah mengkonsumsi produk:
a.       Manfaat Fungsional
Adalah manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis. Misalnya : minum teh Sosro akan menghilangkan rasa haus, menggunakan printer laser mempercepat pencetakan dokumen, menggunakan telepon seluler memudahkan konsumen berkomunikasi di mana saja dengan siapa saja. Inilah beberapa contoh manfaat fungsional yang dirasakan oleh konsumen/pelanggan.
b.      Manfaat Psikososial
Adalah aspek psikologis (perasaan, emosi, dan mood) dan aspek sosial (persepsi konsumen/pelanggan terhadap bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya) yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk. Seseorang konsumen selalu menggunakan parfum karena membuat lebih percaya diri. Seseorang akan memilih sedan BMW seri 7 sebagai kendaraan sehari-harinya, karena orang-orang sekelilingnya akan menilai bahwa BMW adalah symbol kesuksesan karier seseorang.

3.      Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen atau pelanggan.
Untuk mengetahui suatu kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen adalah jika suatu produk akan memberikan kepuasan kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan kepuasan yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.
Kesalahan yang dilakukan oleh konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak berfungsi dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri konsumen. Produsen/pemasar tidak menginginkan konsumen menghadapi hal tersebut karena itu produsen/pemasar sangat berkepentingan untuk memberitahu konsumen bagaimana cara menggunakan produknya dengan benar. Sebagai contoh : Produsen alat-alat elektronik seperti radio, VCD player, televise selalu menyertakan buku petunjuk penggunaan alat kepada setiap produk yang dijualnya. Tujuannya adalah agar konsumen bias menggunakan produk tersebut dengan benar, sehingga dapat memberikan kepuasan yang oktimal kepada konsumen.
Secara umum dalam pengetahuan produk terdapat penjelasan tentang atribut produk yaitu:
“unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.Sedangkan menurut Teguh Budiarto “Atribut-atribut produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk sehingga mampu lebih memuaskan konsumen”( Fandy Tjiptono). Atribut dapat dipandang secara obyektif (fisik produk) maupun secara subyektif (pandangan konsumen). Berikut ini merupakan berbagai elemen atribut produk diantaranya adalah:
1.      Merk
Merek adalah sesuatu yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk penjual dapat dalam bentuk nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut. Dalam melakukan pembelian konsumen tidak hanya memperhatikan macam dari produk. Tapi juga pembeli memperhatikan merek dari produk tersebut , merek lebih dari sekedar simbol, merek dapat memiliki 6 tingkatan perhatian sebagai berikut:
a)    Atribut
b)    Manfaat
c)     Nilai
d)    Budaya
e)    Kepribadian
f)     Pemakai


Merk yang baik adalah merek yang mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu, adapun karakteristik merek yang baik adalah :
a)      Mengingatkan suatu tentang karakteristik produk dan kegunaannya
b)      Mudah dieja, dibaca dan diingat
c)      Bisa diadaptasi oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkan dilini produk
d)     Bisa didaftarkan dan dilindungi hak paten

Produsen membuat suatu merek untuk produknya karena ada tujuan-tujuan tertentu yang dapat diambil manfaatnya oleh penjual (produsen) maupun pembeli (konsumen), ada banyak manfaat dari pencantuman merek pada suatu produk. Manfaat dari pencantuman merek adalah:
a)      Merk memberikan identitas
Produk kita akan mudah dikenali dan dicari oleh pembeli karena merek. Ini adalah fungsi dasar merk yaitu sebagai pemberi identitas bagi produk kita.
Membedakan dengan pesaing.
b)      Manfaat dasar merk yang kedua adalah membedakan produk kita dengan produk pesaing. Apa gunanya kita membuat produk yang bagus jika ternyata pelanggan tidak mampu membedakan produk kita dengan produk pesaing yang kualitasnya ada di bawah produk kita.
c)      Meningkatkan penjualan.
Bila merek kita dipersepsikan dengan baik oleh konsumen, maka tidak perlu diragukan lagi mereka akan bercerita kepada siapa saja yang ditemuinya tentang produk kita. Itu berarti naiknya angka penjualan bisnis kita.
d)     Membangun loyalitas
Pelanggan yang puas akan produk yang kita jual, mereka akan dengan sendirinya memasukkan merek kita tidak hanya di kepala pelanggan tapi juga di hati mereka. Bagi mereka, merek kitalah yang terbaik. Mereka merasa mendapatkan banyak manfaat dari membeli produk kita. Tidak hanya manfaat fungsional, namun juga manfaat emosional. Mereka akan selalu melakukan pembelian ulang tanpa pernah silau oleh harga murah ataupun promosi dan janji-janji dari pihak pesaing.
e)      Membuat pelanggan tidak sensitif harga.
Sama ketika kita telah jatuh cinta pada seseorang, keluar biaya berapa pun tidak menjadi masalah yang besar asalkan dapat bersama dengan orang yang kita cintai. Begitu pula dengan merek, jika para pelanggan telah jatuh cinta dengan merek kita, mereka tidak akan peduli berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh produk kita. Ini berarti ada margin keuntungan yang lebih besar bagi produk kita.
f)       Komunikasi pemasaran jadi lancer.
Hampir semua pakar pemasaran sepakat bahwa iklan yang terbaik adalah kata-kata yang keluar dari mulut pelanggan yang puas. Secara tidak langsung, pelanggan yang puas terhadap merek kita akan membantu mempromosikan produk dan citra merek kita. Kita tidak perlu susah-susah mengeluarkan dana, waktu dan tenaga lagi untuk memperkenalkan merek kita kepada calon pelanggan baru.
g)      Terbuka peluang untuk waralaba
Merek adalah intangible asset (aset tak berwujud) bagi perusahaan. Dalam jangka panjang, ketika merek kita telah mengakar kuat dibenak para konsumen, kita akan dapat mewaralabakan merek kita dengan nilai yang tinggi.
h)      Magnet bagi para stakeholder.
Merek yang telah dikenal baik, tidak hanya akan menjadi daya tarik bagi para calon konsumen, namun juga akan menjadi magnet bagi para stakeholder terbaik. Mereka tidak akan kesulitan untuk mencari pemasok, karyawan, bahkan juga para investor. Hali ini berarti merek yang baik akan meningkatkan daya tawar kita di hadapan para stakeholder itu.
2.      Kualitas Produk
Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketergantungan dengan produk lain, esklusifitas, kenyamanan wujud (warna, bentuk pembungkus dsb) dan harga yang ditentukan oleh biaya produk. Jadi bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik.
3.      Sifat Produk
Sifat barang merupakan karakter yang melekat pada barang itu sendiri secara fisik dapat dilihat.Sifat produk disebut juga dengan istilah ciri produk yang dalam bahasa inggris disebut produk feature. Suatu produk dapat ditawarka dalam berbagai sifat, sebuah model “Polos” produk berupa tambahan apapun merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan model dari tingkat lebih tinggi dengan menambahkan beberapa sifat.
Sifat produk adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Menjadi produsen yang pertama yang memperkenalkan sifat baru yang dibutuhkan dan nilai tinggi oleh pelanggan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing. Produsen tidak perlu menawarkan produk yang nilainya rendah bagi pelanggan dalam hubungan dengan biaya sebaliknya. Sebaliknya sifat-sifat produk yang sifatnya tinggi bagi pelanggan dalam hubungan dengan biaya perlu untuk ditambahkan.
4.      Kemasan
Kemasan berasal dari kata kemas yang berarti teratur (terbungkus) rapi; bersih; rapi; beres; selesai. Pengertian kemasan lainnya merupakan hasil mengemas atau bungkus pelindung dagangan (niaga). Sedangkan pengertian bungkus dapat diartikan sebagai kata bantu bilangan untuk benda yang dibalut dengan kertas (botol, plastik, dan sebagainya); pengertian lainnya barang apa yang dipakai untuk membalut. Dengan demikian dalam tulisan ini pengertian kemasan adalah sesuatu (material) dapat berupa botol, kertas, maupun plastik yang digunakan untuk membungkus makanan. Kesadaran akan pentingnya kemasan yang menarik dan baik semakin meningkat. Karena pentingnya fungsi kemasan dalam pemasaran dan merupakan atribut yang dilihat konsumen paling awal. Tidak jarang konsumen bersedia membayar lebih untuk memudahan penampilan, kehandalan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. Faktor lainnya adalah makin meluasnya penjualan dengan sistem swalayan (self service), makin meningkatnya standar kesehatan dan sanitasi yang dituntut masyarakat. Dalam pemasaran suatu produk, pemberian wadah atau kemasan dapat memainkan peran kecil, misalnya paku, sekrup atau peran yang penting, misalnya pada kosmetika. Masalah kemasan dirumuskan sebagai segala kegiatan merancang dan memperbaiki kaidah atau bungkus suatu produk.
Kemasan juga didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus atau kemasan suatu produk. Ada tiga alasan mengapa kemasan diperlukan
Kemasan memenuhi sasaran, Keamanan (safety) dan kemanfaatan (utilitarian)
Kemasan bisa melaksanakan program pemasaran perusahaan
Manajemen bisa mengawasi produknya sedemikian rupa untuk meningkatkan perolehan laba. Dengan adanya keamanan dan kemanfaatan kemasan, produk akan terlidungi selama dalam perjalananya dari produsen kekonsumen, bahkan terahir dipakai oleh konsumen selain itu dengan adanya kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan juga perlu ditawarkan dengan bentuk dan ciri yang demikian menariknya sehingga konsumen bersedia membayar lebih mahal hanya untuk memperoleh kemasan yang lebih baik.
5.      Label
Label adalah setiap keterangan mengenai barang yang dapat berupa gambar, tulisan atau kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang disertakan pada produk, dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan. Kegunaan Label adalah memberikan infomasi yang benar,jelas danlengkap baik mengenai kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal lain yang diperlukan mengenai barang yang diperdagangkan. Label Bagi Konsumen adalah Konsumen akan memperoleh informasi yang benar, jelas dan baik mengenai kuantitas, isi, kualitas mengenai barang / jasa beredar dan dapat menentukan pilihan sebelum membeli atau mengkonsumsi barang dan jasa. Bagaimana Kewajiban Pelaku Usaha mencantumkan Label? Pelaku Usaha yang memproduksi atau memperdagangkan dan atau memasukkan barang di atau ke pasar dalam negeri wajib mencantumkan label dalam dan atau luar kemasan. Pencantuman label di kemasan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas, tidak mudah luntur atau rusak, letaknya mudah untuk dilihat dan dibaca. Isi Label terdiri atas:

Laporan Prakerin


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
               Kegiatan praktek kerja merupakan bagian dari kurikulum pendidikan sekolah menengah kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktek kerja secara langsung didunia kerja sesuai dengan  program studi tertentu untuk mencapai keahlian bekerja sebagai bekal untuk menjadi pekerja professional didunia kerja.
               Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diterapkan suatu sistem pendidikan yang dikenai dengan istilah “Praktek kerja industri (PRAKERIN) “ sistem ini merupakan suatu penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang memadukan program pendidikan disekolah dengan penguasa keahlian didunia kerja untuk mencapai keahlian professional tertentu.
               Sehubungan dengan hal tersebut maka para siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja didunia yang merupakan sistem pendidikan untuk mencapai keahlian professional.
               Pelaksanaan pendidikan sistem ganda (PSG) yang selanjutnya disebut sebagai praktek kerja industri (PRAKERIN) sebagai perwujudan dan kebijaksanaan “link and match” atau (keterkaitan dan ketersepadanan) antara sekolah dan dunia kerja DU / DI selain agar siswa memiliki profesionalisme yang semakin meningkat sesuai dengan tuntutan kebutuhan DU / DI, juga siswa akan memiliki etos kerja yang meliputi : kemampuan kerja, motivasi kerja, misiatif, kreatifitas, hasil kerja yang berkualitas, disiplin waktu dan kerajinan dalam bekerja. oleh karena itu penulis mengambil judul “ Pelayanan Prima pada setiap Costomer” di LUWES BLORA.           

1.2     Tujuan Pelaksanaan PRAKERIN

1
 
                        PRAKERIN yang dilaksanakan oleh sekolah menengah kejuruan dengan tujuan sebagai beriku:
          1.    Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan ketentuan lapangan kerja.
          2.    Memperoleh link and match (kesetaraan dan kesepadanan) antara sekolah dan dunia kerja
          3.    Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas  
          4.    Memberi pengetahuan dan pengharapan terhadap pengalaman kerja.

1.3     Metode Pengumpulan Data
                        Dalam pengumpulan data yang diperlukan sebagai bahan penulisan laporan ini penulis menggunakan metode pengumpulan data:
1.  Wawancara
     Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada narasumber
2.  Observasi
     Penulis memperoleh data dengan mengamati kegiatan yang ada pada LUWES BLORA
3.  Studi Kepustakaan
     Data yang diperoleh penulis dengan membaca buku / catatan yang ada di hubungannya dengan penyusunan laporan ini

1.4     Sistematika Penulisan laporan
            Sistematika penulisan ini terdiri dari
-          BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas secara umum tentang latar belakang prakerin, tujuan pelaksanaan prakerin, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan.
-          BAB II PEMBAHASAN
pada bab ini menjelaskan tentang kegiatan yang dilaksanakan selama prakerin di LUWES BLORA
-          BAB IV PENUTUP
bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang penulis berikan setelah melakukan PRAKERIN DI LUWES BLORA
-          LAMPIRAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Sejarah
                        Pertama kali yang dipikirkan dibenak masyarakat Blora ketika melihat LUWES BLORA adalah supermarket terbesar di bumi samin kabupaten BLORA, jawa tengah. supermarket atau mall yang berada di jantung kota blota ini merupakan salah satu lokasi untuk berbelanja baik belanja untuk kebutuhan sehari-hari maupun saat menjelang lebaran idul fitri, natal dan juga tahun baru.
                        LUWES BLORA terletak di jalan pemuda Nomor 75 BLORA, Jawa Tengah. lokasinya sangat dekat dengan Blok T atau komplek stasiun lama Blora. swalayan LUWES BLORA ini adalah salah satu pusat belanja diblora yang berdiri sejak tahun 2013 lalu. konsep bisnis LUWES BLORA tak mau kalah dengan Luwes Pati, Luwes Grobogan, Luwes Ngawi, Luwes Demak, Luwes Bojonegoro, Luwes Lamongan, Luwes Kudus, Luwes Juwana, Luwes Semarang, Luwes Kendal, Luwes Pemalang, Luwes salatiga, luwes Batang, Luwes Pekalongan, Luwes Brebes, Luwes Banyumas, Luwes Banjarnegara, Luwes Boyolali, dan sebagainya.
                        Selain Indomart, Alfamart diblora sebenarnya memiliki lokasi berbelanja atau swalayan besar seperti Luwes Blora, Bravo Cepu, MD Mall, Alfim Grub dan sebagainya. anda bisa kesana untuk sekedar jalan-jala, membeli baju, perlengkapan dapur, celana, kaos, mainan anak, sembako dan sebagainya.
                        Biasanya menjelang Ramadan dan lebaran Idul Fitri Luwes selalu mengadakan diskon besar-besaran tak hanya diskon untuk makanan dan minuman. diskon baju juga diberikan kepada masyarakat Blora sebagai swalayan besar di Blora. Luwes selalu membuka beberapa lowongan kerja. maka tidak heran hamper tiap tahun sejak berdirinya mall tersebut lowongan kerja diluwes Blora selalu terbuka untuk semua kalangan.


3
 
 

2.2     Pengertian Pelayanan Prima
                        Pelayanan prima adalah pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan sehingga dapat menimbulkan rasa puas pelanggan. untuk menunjang pelaksanaan pelayanan prima telah di kembangkan konsep total quality managemen (TQM) yaitu sistem manajemen yang menyangkut semua managemen dan pegawai untuk memperbaiki kualitas serta kuantitas organisasi agar kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi.
2.3     Konsep Pengembangan Pelayanan Prima
2.3.1  Konsep Attitude (Sikap)
               calon pembeli sellau mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan menyenangkan dari pramuniaga agar kepuasan pembeli dapat terpenuhi, serta kemungkinan besar pengalamannya disampaikan pada pihak lain yang akhirnya menjadi promosi bagi perusahaan pelayanan berdasarkan sikap ini terdiri dari:
1. Penampilan serasi (cara berhias, cara berbusana, dan raut muka)
2. Berfikir positif (tidak mencari kesalahan pembeli, tidak apriori, dan melayani dengan hormat)
3.  Sikap menghargai (tutur bahasa baik, sikap sopan santun, mendengar saran dan mencatat pesanan, serta memenuhi kebutuhan dengan konsisten)
2.3.2  Konsep Attention (Perhatian)
     Untuk mendapat keinginan calon pembeli, penjual dapat menunukkan perhatian dengan cara berkomunikasi yang menarik. bentuk pelayanannya :
1. Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan
2. memperhatikan perilaku pelanggan
3. mencurahkan perhatian penuh pada pelanggan
2.3.3 Konsep Action (Kegiatan)
     Dalam mengahadapi pembeli tak hanya berdasarkan sikap dan perhatian saja, tetapi harus diikuti tindakan. bentuk pelayanannya :

1. Mencatat pesanan pelanggan
2. Mencari kebutuhan
3. Penegasan kembali pesanan
4. mewujudkan kebutuhan pelanggan
5. Menyatakan terima kasih dengan harapan kembali membeli lagi
2.4     Jenis-jenis Pelayanan Prima
          Pelayanan prima 3 jenis:
2.4.1  Core Service
          Pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan yang merupakan produk utamanya, missal untuk hotel adalah penyediaan kamar
2.4.2  Facilitating Service
          Fasilitas pelayanan plus kepada pelanggan, missal mushola, kamar mandi, dll
2.4.3  Supporting Service
          Pelayanan tambahan / pendukung untuk meninggakatkan nilai pelayanan untuk membedakan dengan pelayanan-pelayanan dari pihak pesaingnya, misla hotel dan resto pada suatu tempat.













































2.6     Pentingnya Pelayanan Prima
               Suatu perusahaan yang ingin maju mengharapkan pelanggan untuk membeli barang atau jasanya da tetap menjaga agar pelanggan tetap membeli barangnya. walaupun banyak perusahaan-perusahaan menawarkan produk yang bersaing, tetapi tujuannya adalah menarik pelanggan yang sama.
               Sebagian besar orang-orang memberikan pelayanan yang terbaik, sebaliknya suatu saat kita mendapat pelayanan yang buruk. pengalaman ini tidak menyenangkan dan menjadikan kita tidak suka untuk mengingatnya.
               Jadi, pelayanan prima penting bagi perusahaan, pelanggan dan staff perusahaan penting bagi perusahaan karena dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dan membantu untuk mencerahkan masa depan bisnisnya. penting bagi pelanggan karena memberikan kombinasi untuk mengambil keputusan dalam pembelian dan memilih produk, serta menjamin untuk memenuhi kebutuhan, penting bagi staff perusahaan karena akan memberikan kebanggaan pada merk dan produknya.
2.7     Tujuan Pelayanan Prima
               Memuaskan sesuai keinginan pelanggan untuk mencapai hal itu diperlukan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pelanggan.
2.8     Contoh Pelayanan Prima di Luwes Blora
                        Pelanggan di swalayan menyapa pelanggan yang datang untuk berbelanja dengan ciri khasnya. karyawan memperhatikan kebutuhan custumernya pemberian diskon untuk menarik pelanggan.
2.9     Hal yang di Capai
            Hasil yang dicapai selama 2 bulan prakerin di Luwes Blora:
2.9.1    Memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh disekolah
2.9.2    Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh disekolah dengan yang dibutuhkan disunia kerja
2.9.3    Dapat mencapai alternative pemecah masalah yang timbul dalam dunia kerja
2.9.4    Dapat mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dimasa yang akan datang
2.9.5    Dapat mengetahui seluk beluk pemasaran
2.9.6    Penulis memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja
2.9.7    Tau arti penting displin dan tanggung jawab dalam melaksanakan berbagai tugas
2.10   Waktu dan Tempat Pelaksanaan
          2.10.1     Waktu
                        Dilaksanakan selama 2 bulan mulai 28 Januari sampai dengan 01 April 2017

Jadwal Prakerin

                       Sift Pagi                                                    Sift Siang                   
Hari
Waktu

Hari
Waktu
Senin
08.00 s/d 15.10

Senin
14.00 s/d 21.30
Selasa
08.00 s/d 15.10

Selasa
14.00 s/d 21.30
Rabu
08.00 s/d 15.10

Rabu
14.00 s/d 21.30
Kamis
08.00 s/d 15.10

Kamis
14.00 s/d 21.30
Jum’at
08.00 s/d 15.10

Jum’at
14.00 s/d 21.30
Sabtu
08.00 s/d 15.10

Sabtu
14.00 s/d 21.30

          2.10.2     Tempat
                        Dilaksanakan di Luwes Blora


BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
                        Luwes Blora adalah supermarket terbesar dibumi samin Blora yang didirikan sejak tahun 2013 lalu. supermarket yang berada dijantung kota merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Blora. bertempat di Jalan. Pemuda nomor 75 Blora lokasinya sangat dekat dengan Blok T (kompleks stasiun lama blora).

3.2     Saran
          1. Bagi Luwes
     - Lebih memperhatikan proses kerja karyawan
     - Kepada seluruh pegawai agar lebih disiplin
     - Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan
2.  Bagi Sekolah
               Kami menyarankan kepada pihak sekolah atau atau guru yang telah ditunjuk sebagai pembimbing agar lebih memperhatikan kembali siswa-siswinya selama kegiatan prakerin.


9
 
 

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PD. BPR BKK BLORA CABANG JATI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL ) DI PD. BPR BKK BLORA CABANG JATI DISUSUN OLEH: 1. VIKI TRIANA SARI              ...