LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI KANTOR KECAMATAN JATI
DISUSUN
OLEH :
1.
INDAH YULIANA XII OTKP 1
2.YOPI
DWI LESTARI XII OTKP 2
3.
ERNA DWI ANGGRAINI XII OTKP 3
4.
LUDFI SAFITRI XII
OTKP 3
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 JATI
2020
![]() |
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Kecamatan Jati telah disetujui
dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Di :
SMK NEGERI 1 JATI
Pendamping,
ANDY,
S.Pd
NIP-
|
Pembimbing,
SULIYEM
NIP.19660711
199011 2 002
|
Mengetahui,
|
|
Kepala
SMK Negeri 1 Jati
YUSWANTO,
S.Pd, M.Psi
NIP.19740822
200903 1 003
|
Ketua
Program Keahlian
WIWIT
DWI PRIHATNI, S.Pd
NIP-
|
DAFTAR
ISI
Halaman Judul.................................................................................................................... i
Halaman Pengesahan......................................................................................................... ii
Daftar Isi.......................................................................................................................... iii
Daftar Gambar.................................................................................................................. iv
Daftar Lampiran................................................................................................................ v
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...................................................................................................1
B.
Respon DU/DI................................................................................ ..................1
C.
Manfaat PKL.....................................................................................................1
BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI
A.
Gambaran Umum.............................................................................................. 2
B.
Struktur Organisasi........................................................................................... 2
C.
Sejarah Singkat................................................................................................. 2
D.
Proses Belajar.................................................................................................... 4
E.
Hasil Belajar...................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................... 5
B.
Saran................................................................................................................. 5
LAMPIRAN
1.
Foto DU/DI....................................................................................................... 6
2.
Foto Kegiatan.................................................................................................... 6
3.
Jurnal Kegiatan.................................................................................................. 7
4.
Lain-lain...............................................................................................................
DAFTAR
GAMBAR
Gambar
1.1 Foto DU/DI.....................................................................................................6
Gambar
2.1 Merekap KTP.................................................................................................
6
Gambar
2.2 Rapat pendampingan Desa..............................................................................6
DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto DU/DI................................................................................................................... 6
2. Foto Kegiatan................................................................................................................ 6
3. Jurnal Kegiatan.............................................................................................................. 7
4. Lain-lain...........................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Walaupun hanya sedikit, tetapi
nilai pengaruh ini cukup dapat diperhitungkan. Hal ini juga didukung dengan
lahan pertanian di Kecamatan Jati yang masih luas sehingga sektor pertanian ini
masih dapat dikembangkan secara lebih baik lagi. Tentunya didukung oleh
sumberdaya alam dan manusianya yang berkompeten.Kecamatan Jati juga cukup memberikan
pengaruh terhadap Kabupaten Blora dengan hasil hutannya yang berupa kayu jati.
Kualitas dari kayu jati ini sudah diakui hingga keluar Kabupaten Jati, bahkan
Indonesia. Kecamaatan ini memiliki 12 Kecamatan yaitu Kelurahan Bangkleyan,
Gempol, Kepoh, Pelem, Jegong, Jati, Singget, Gabusan, Doplang, Randulawang,
Tobo dan Pengkoljagong. Menurut PERDA RTRW Kab. Blora 2011-2031, perkotaan Jati
memiliki fungsi pertanian sebagai salah satunya. Hal ini sesuai dengan nilai
PDRB yang dihasilkan. Kecamatan Jati memberikan kontribusi sebesar 3,99 %
terhadap PDRB Kabupaten Blora. Dan sumbangan terbesar terhadap total PDBR
adalah sektor pertanian sebesar 70,72 %, sektor perdagangan sebesar 7,56 persen
dan sektor keuangan sebesar 7,23 persen, sedangkan sumbangan terkecil dari
sektor pertambangan dan penggalian yang
hanya sebesar 0,06 persen.
B. Respon DU/DI
Respon DU/DI terhadap siswa PKL,
awal masuk PKL kami disambut dengan baik oleh DU/DI tersebut . Karyawan di
DU/DI atau instansi sangat baik dan ramah kepada kami (siswa PKL. Pihak DU/DI
merasa terbantu dengan diadakannya PKL.
C. Manfaat PKL
- Dapat
menerapkan ilmu yang diperoleh dari sekolah sesuai dengan kompetensi
keahlian
- Menambah
wawasan mengenai dunia kerja dan menanamkan perilaku positif untuk peduli
mutu suatu proses kerja dan hasil kerja yang dilakukan
- Meningkatkan
kemampuan dan kompetensi keahlian untuk memiliki kemampuan produktif serta
menanamkan sikap etos kerja yang tinggi dalam dunia kerja
- Mengetahui
bagaimana proses suatu pekerjaan di dalam suatu instansi
BAB
II
PROSES
DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI
A. Gambaran Umum
Wilayah Indonesia sangat lah
luas,salah satu bagian kecil dari Indonesia adalah wilayah Blora. Kabupaten
Blora terdapat beberapa kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Jati.
Kecamatan Jati memiliki 12 kelurahan yang di naunginya. Kecamatan Jati terletak
di jalan Ngasemtanggung,Randulawang Jati,Kab.Blora Jawa Tengah. Kecamatan jati
memiliki wilayah kehutanan yang lumayan luas di daerah Kelurahan Gempol. Kantor
kecamatan pada umum nya bekerja untuk melayani masyarakat. Segala urusan yang
berkaitan dengan kependudukan diurus di kantor kecamatan.
B. STRUKTUR ORGANISASI
C.
SEJARAH SINGKAT
Kecamatan Jati juga
cukup memberikan pengaruh terhadap Kabupaten Blora dengan hasil hutannya yang
berupa kayu jati. Kualitas dari kayu jati ini sudah diakui hingga keluar
Kabupaten Jati, bahkan Indonesia. Kecamaatan ini memiliki 12 Kecamatan yaitu
Kelurahan Bangkleyan, Gempol, Kepoh, Pelem, Jegong, Jati, Singget, Gabusan,
Doplang, Randulawang, Tobo dan Pengkoljagong.
Menurut PERDA RTRW Kab.
Blora 2011-2031, perkotaan Jati memiliki fungsi pertanian sebagai salah
satunya. Hal ini sesuai dengan nilai PDRB yang dihasilkan. Kecamatan Jati
memberikan kontribusi sebesar 3,99 % terhadap PDRB Kabupaten Blora. Dan sumbangan
terbesar terhadap total PDBR adalah sektor pertanian sebesar 70,72 %, sektor
perdagangan sebesar 7,56 persen dan sektor keuangan sebesar 7,23 persen,
sedangkan sumbangan terkecil dari sektor pertambangan dan penggalian yang hanya
sebesar 0,06 persen. Kecamatan Jati merupakan wilayah yang memiliki luas sebesar 183,621 km2.
Dari luasan tersebut, kecamatan ini dibagi menjadi 12 kelurahan yang memiliki
luas dan penggunaan lahan, serta karakteristik yang berbeda-beda.
Kelurahan yang memiliki
luas terbesar adalah Kelurahan Gempol dengan luas 3658 Ha. Sebagian besar lahan
di Kelurahan Gempol digunakan sebagai hutan dengan kepemilikan pemerintah.
Secara garis besar, penggunaan lahan di Kecamatan Jati lebih terpusat pada
kegiatan perhutanan dan pertanian kering. Akan tetapi, kegiatan perhutanan
tersebut seluruhnya berstatus kepemilikan pemerintah. Pada kegiatan pertanian
kering, digunakan untuk panen jagung dan umbi-umbian.
Penggunaan lahan di
Kecamatan Jati mayoritas adalah untuk perhutanan dan pertanian kering. Mengapa
pertanian lahan kering? pertanian lahan kering lebih cocok untuk digunakan di
Kecamatan Jati, karena kondisi pengairan di kecamatan ini tidak begitu baik,
sehingga lebih cocok untuk digunakan sebagai lahan pertanian kering. Komoditi
utama dari lahan pertanian ini adalah jagung, palawija, dan umbi-umbian.
Penggunaan lahan sebagai perhutanan cukup besar di kecamatan ini.
Seluruh perhutanan yang
ada di kecamatan ini status kepemilikannya adalah milik pemerintah yang
dikelola langsung oleh Perhutani. Lahan hutan yang digunakan di wilayah ini
cukup besar dengan masa panen dua tahun sekali. Ketika sedang tidak memasuki
masa panen kayu, pihak Perhutani memperbolehkan penduduk sekitar untuk
menggunakan lahan hutan. Penduduk menggunakan lahan hutan untuk dijadikan
sebagai lahan tanaman palawija dan obat-obatan. Jumlah penduduk Kecamatan Jati pada tahun 2010,
menunjukan bahwa jumlah penduduk pria dan wanita berbeda tidak begitu jauh,
masih dalam range yang sama. Jumlah penduduk wanita lebih dominan, memang terlihat
dari banyaknya wanita yang bekerja di sektor pertanian, dan ketika siang hari
banyak wanita yang mendatangi tempat penimbunan kayu di Doplang untuk mengambil
kulit-kulit kayu yang digunakan untuk bahan bakar memasak.
Kegiatan perekonomian
penduduk ditopang dari sektor pertanian. PDRB Kecamatan Jati pada tahun 2010
paling besar ada pada sektor pertanian dengan jumlah sebesar 65.161 juta
rupiah. Kegiatan perekonomian warga memang terpusat pada kegiatan pertanian,
akan tetapi apabila sedang tidak memasuki masa panen, warga akan beralih
pekerjaan menjadi seorang buruh angkut di tempat penimbunan kayu dengan gaji
sebesar Rp 35.000,00 per hari. Pada sektor perhutanan, sejauh ini masyarakat hanya
dapat bekerja sebagai buruh saja, di seluruh Kecamatan Jati hanya ada satu
wirausaha yang memanfaatkan sumber daya alam, kayu jati, untuk dijadikan
sebagai peluang usaha. Penduduk lainnya hanya memanfaatkan kayu jati kampong
untuk diolah sebagai pemenuhan kebutuhan hidupnya. Terkadang masyarakat juga
menggunakan kayu jati kampung untuk memenuhi pesanan dari warga lainnya, akan
tetapi hanya menunggu pesanan saja tidak untuk dijadikan peluang usaha tetap.
Kelurahan yang memiliki
banyak dusun adalah Kelurahan Bangkleyan sebanyak 12 buah. Untuk rukun warga,
Kelurahan Bangkleyan juga merupakan kelurahan yang memiliki RW terbanyak
sekitar 12 buah. Sedangkan rukun tetangga terbanyak dimiliki oleh Kelurahan
Doplang yang merupakan Ibu Kota Kecamatan Jati. Hal ini dirasa wajar karena
pada Kelurahan Doplanglah pilihan utama warga untuk bermukim, selain dilalui
jalan provinsi, Kelurahan Doplang juga memiliki stasiun yang turut memberi
dampak positif sebagai salah satu transportasi untuk sebuah wilayah perkotaan.
Stasiun ini menjadi daya tarik tersendiri untuk warga lain yang merasa daerah
tempat tinggalnya sulit berkembang. Stasiun ini juga membantu warga melakukan
sebuah pergerakan menuju wilayah lain untuk yang lebih potensial atau untuk
bekerja.
D. PROSES BELAJAR
Pelajar SMK diwajibkan untuk
melaksanakan PKL untuk membantu menunjang masa depan siswa. Hal ini dikarenakan
selama masa PKL,pelajar akan diarahkan oleh guru pembimbing untuk mengetahui
dan melaksanakan segala urusan kantor. Di DU/DI pelajar akan membantu para
pegawai untuk mengerjakan tugas kantor. Pelajar tersebut juga akan
mempraktikkan secara langsung alat-alat kantor untuk meringankan beban
pekerjaan. Maka dari itu,pelajar harus melaksanakan PKL untuk melatih diri
sendiri supaya terbiasa dengan pekerjaan kantor. Selain itu, PKL juga berguna
untuk melatih mental pelajar supaya bisa menguasai diri untuk menghadapi
berbagai kemungkinan yang ada di lingkungan kantor. Membangun kepercayaan diri
untuk berinteraksi dengan pegawai kantor tanpa melupakan etika sopan santun.
E. Hasil Belajar
Hasil belajar :
1.
Dari proses belajar yang sudah kami
lakukan, khususnya siswa SMK Negeri 1 Jati bisa memperoleh berbagai macam
pengalaman yang sangat bermanfaat.
2.
Kami dapat mengerti dan memahami
berbagai jenis pekerjaan kantor yang sesungguhnya.
3.
Disamping itu, kami juga dapat
menerapkan apa yang sudah kami dapatkan selama melakukan PKL dari proses
belajar yang sudah dilakukan.
4.
Menjadikan siswa SMK Negeri 1 Jati
menjadi seseorang yang lebih bertanggung jawab dan selalu menyelesaikan
tugas-tugas dengan baik.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan keterangan diatas, PKL
perlu untuk dilaksanakan oleh pelajar. Dengan adanya PKL pelajar akan mempelajari berbagai kegiatan
kantor,alat-alat kantor,dan tugas-tugas kantor. Jika pelajar melaksanakan
kegiatan PKL,maka bisa dipastikan jika sudah bekerja pelajar tersebut tidak
akan terlalu kaku dalam mengerjakan pekerjaan kantor. Karena pelajar tersebut
setidaknya sudah terlatih menjalani kegiatan kantor selama PKL. Pelajar juga
akan mendapatkan pengalaman baru untuk menata masa depan. Dari PKL juga pelajar
akan belajar bagaimana harus berinteraksi dengan karyawan dan menjaga etika
ketika berada di lingkungan kantor. Intinya PKL sangat dianjurkan dan
diwajibkan untuk dilaksanakan oleh pelajar terutama siswa SMK sebagai bentuk
pelatihan bekerja sebelum memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
B. Saran
Sebaiknya PKL dilaksanakan pada
kelas XI semester 1 waktu dimana pelajar sudah mendapat bimbingan dari guru
selama satu tahun dan sudah mendapat gambaran bermacam-macam pekerjaan kantor.
Sehingga waktu melaksanakan PKL pelajar tidak akan mempermalukan diri sendiri
dan juga nama sekolah. Bagi pelajar yang melaksanakan PKL sebaiknya segera
mempersiapkan diri dengan selalu mengikuti bimbingan guru.
No comments:
Post a Comment